Mohon tunggu...
agus purbawa
agus purbawa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana PSDAP/AL UNEJ

Belajar memahami perilaku atmosfer bumi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menilik Ancaman El Nino 2023

25 Maret 2023   00:41 Diperbarui: 25 Maret 2023   00:59 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan terdapat peluang terjadinya El Nino sebesar 50-60% pada semester kedua tahun 2023. Lebih lanjut BMKG menghimbau Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang mengalami sifat Musim Kemarau lebih kering dibanding biasanya karena diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, serta kekurangan air bersih.

Sementara itu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa mengungkapkan salah satu dampak dari El Nino adalah kekeringan yang akan mempengaruhi produksi padi. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, El Nino terbukti telah menurunkan produksi padi berkisar antara 1 hingga 5 juta ton tergantung pada intensitas El Nino.

El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang artinya 'anak laki-laki'. El Nino merupakan sebutan untuk menggambarkan suhu permukaaan laut di barat Ekuador dan Peru berada dalam kondisi abnormal. Saat El Nino terjadi, gelombang panas berhembus dari perairan tersebut menuju arah barat termasuk Indonesia. 

Pertama kali El Nino mulai teridentifikasi oleh ilmuwan pada 1951. El Nino adalah fenomena iklim global yang disebabkan oleh memanasnya suhu permukaan laut samudera pasifik  sekitar equator (equatorial pacific) khususnya di bagian tengah dan timur (sekitar pantai Peru).dan dampaknya mengurangi curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Singkatnya El Nino bisa memicu terjadinya kekeringan di wilayah Indonesia.

El Nino sebenarnya punya dampak positif yaitu akan membuat lautan Indonesia menjadi dingin dan ada proses penumbuhan klorofil yang menjadi sumber pangan ikan. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan panen ikan berlimpah. Lalu dampak positif El Nino akan membuat air tambak menjadi kering yang berpotensi menimbulkan panen garam berlimpah.

Mengutip dari laman Business Insider, analis Macquarie yang dipimpin oleh Niraj Shah menyatakan sebagian negara seperti di ASEAN yang terkena dampak El Nino berpikir, El Nino adalah suatu berita buruk bagi perekonomiannya. Akan tetapi di sisi lain, dampak El Nino justru memberikan dampak positif di negara-negara AS. Perusahaan-perusahaan di Amerika Utara dan Australia atau Selandia Baru yang paling mungkin terkena dampak, diikuti oleh perusahaan-perusahaan di Asia. 

Terpenting, dampak pada perusahaan tidak akan sama dalam setiap wilayah. Di Australia atau Selandia Baru, sebesar 38 persen perusahaan yang tersorot kemungkinan akan berdampak negatif sedangkan 62 persen perusahaan lainnya diperkirakan akan berdampak positif. Di Amerika Utara, dampak positif-negatif sekira 45-55 persen, sedangkan di Asia campuran adalah 70-30 persen.

Anehnya, El Nino menjadi kabar baik bagi perusahaan asuransi di Australia, meskipun hangat, cuaca kering akan meningkatkan risiko kebakaran hutan. Negara Australia merupakan tipe negara yang sangat sadar terhadap bencana untuk menutupi asuransi. Berbeda dengan Australia, kondisi di AS yang lebih basah akan menyebabkan hasil panen jagung yang lebih tinggi. Panen ini akan menurunkan harga pokok pertanian dan memukul perusahaan yang membuat peralatan pertanian. 

Sedangkan petani memangkas biaya untuk menutupi harga yang lebih rendah untuk tanaman panen mereka. Macquarie mengatakan, perusahaan bisa sangat negatif dipengaruhi oleh pendapatan petani rendah (karena harga jagung lebih rendah) dan oleh karena itu menghabiskan banyak uang terhadap peralatan.

Perubahan iklim makin memperparah dampak El Nino dan La Nina. Terungkap akhir-akhir ini siklus periode ulang El Nino dan La Nina makin singkat yaitu 2-3 tahun sekali yang sebelumnya 5-7 tahun sekali. Prof Adam Scaife, dari kantor Meteorologi Inggris menyatakan dampak fluktuasi siklus El Nio-La Nia dapat dilihat di banyak wilayah di dunia. Namun apakah El Nino akan menambah cuaca ekstrem masih menjadi perdebatan diantara para ilmuwan.

Tahun ini diperkirakan akan lebih panas dari tahun 2022, yang menurut kumpulan data global menduduki peringkat sebagai tahun terpanas kelima atau keenam dalam catatan. Publikasi-publikasi ilmiah menunjukkan bahwa dampak El Nino terhadap iklim di Indonesia terasa semakin kuat jika terjadi di musim kemarau. Sementara itu, jika El Nino terjadi ketika Indonesia mengalami musim hujan, dampaknya pun akan berkurang. Dampak El Nino juga berbeda-beda di setiap wilayah, bergantung pada iklim lokal. Oleh sebab itu, penting untuk analisis perihal ini guna dijadikan acuan dalam menyusun kebijakan terkait menghadapi fenomena El Nino.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun