Mohon tunggu...
Agus Pribadi
Agus Pribadi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Mencoba menghayati kehidupan dan menuliskannya dalam cerita-cerita sederhana. Kunjungi juga tulisan saya di http://aguspribadi1978.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penulis Syok dan Syok Penulis

16 Maret 2012   08:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:58 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam KBBI, saya mendapati syok salah satunya berarti berlagak. Saya tidak mendapati kata syok yang berarti kaget yang amat sangat. Namun demikian saya akan tetap menggunakan kata itu untuk kedua arti tersebut secara bergantian.

Penulis syok

Saya mengartikan penulis syok sebagai penulis yang mengalami rasa kaget yang amat sangat. Seorang penulis terkadang mungkin merasa syok dalam kadar yang berbeda-beda. Syok itu bisa diakibatkan karena sesuatu yang kurang mengenakan hatinya, misalnya tulisannya mendapat kritik tajam, penghinaan, penolakan naskah, dan sebagainya. Syok juga bisa diakibatkan karena sesuatu yang sangat menggembirakan hati, misalnya tulisannya dimuat di media massa, diterima penerbit, mendapat pujian dari seseorang, dan sebagainya.

Penulis yang merasa syok biasanya merupakan penulis pemula yang belum siap menata hati dan mentalnya jika mendapat respon dari luar atas tulisannya. Seiring berjalannya waktu penulis tersebut akan terus belajar sehingga mempunyai hati dan mental yang lebih baik dan matang.

Menulis merupakan pekerjaan yang tidak hanya mengandalkan kemampuan kreativitas dan pikiran, akan tetapi melibatkan kematangan mental juga. Karya tulisan dan kematangan diri penulis perlu dikembangkan seiring sejalan.

Syok Penulis

Seseorang yang syok menjadi penulis biasanya merupakan orang yang telah merasa paling bisa, paling tahu, paling cerdas, paling mampu, dan paling-paling lainnya. Hal itu berbeda dengan bangga secara positif menjadi penulis. Meskipun perbedaan itu bisa saja sangat tipis sehingga bagi yang tidak jeli dapat menjadi kabur antara syok penulis dengan bangga menjadi penulis dalam artian positif.

Syok menjadi penulis dapat menghambat kemampuan menulis seseorang. Belajar menulis pun dapat menjadi terhenti karena merasa diri paling bisa menulis. Hal itu akan mengarah pada kesombongan diri.

Bangga menjadi penulis dalam artian positif merupakan kebanggaan akan aktivitasnya yang dapat menginspirasi banyak orang. Kebanggan ini pun harus dimaknai secara hati-hati agar tidak terjebak pada kesombongan.

Semoga kita termasuk orang yang tidak mudah menjadi syok karena sesuatu hal dari tulisan kita, juga tidak menjadi orang yang syok penulis. Menjalani dan menikmati proses alami, sambil terus berkarya.[]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun