Mohon tunggu...
Agus Pribadi
Agus Pribadi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Mencoba menghayati kehidupan dan menuliskannya dalam cerita-cerita sederhana. Kunjungi juga tulisan saya di http://aguspribadi1978.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orang Awam dan Sastrawan

23 September 2012   01:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:53 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Wawancara imajiner :

A=Pewawancara

B=Orang Awam

A : Apakah Anda seorang Sastrawan?

B: Bukan. Saya lebih suka dianggap orang awam saja.

A: Apa maksudnya orang awam?

B: Orang kebanyakan, biasa saja tak mempunyai keahlian atau otoritas apa-apa

A: Tapi bukankah Anda suka menulis fiksi atau sastra? Dan saya dengar karya Anda juga Ada yang menembus media cetak

B: Ya memang saya suka belajar menulis fiksi atau mungkin ada yang menyebutnya sastra

A: Apa itu bukan sebagai wujud ketakutan Anda untuk mau belajar sastra.

B : Tidak. Saya tetap berusaha belajar sastra, pelan-pelan.

A: Bagaimana pandangan Anda tentang sastra?

B: Saya kan orang awam, jadi tak terlalu mengerti sastra. Tapi menurut saya yang awam ini, menulis ya menulis sajalah. Setiap orang bisa dan boleh menulis, tak ada yang melarang orang awam untuk menulis.

A: Jika orang tetap menyebut Anda sastrawan?

B: ya ndak papa, tapi saran saya ditambahi kata “picisan”, hahahahaha

A: Apa maksud Anda?

B: Ya kalo saya sebagai sastrawan picisan, saya mencoba memasuki jalur sastra melalui sastra bumi?

A: Apa itu sastra bumi? Anda jangan ngayawara?

B: Saya tidak bermaksud ngayawara. Saya sebagai orang awam hanya ingin mempelajari sastra menurut diri saya sendiri, atau menurut orang awam kebanyakan. Saya tidak mempunyai basic akademik sastra jadi tidak mudeng kalau harus memulai belajar sastra dari teori-teori sastra barat atau timur, ya itu tadi karena saya orang awam.

A: pertanyaan saya mengenai sastra bumi belum Anda jawab?

B: oh ya. sastra bumi adalah sastranya orang awam. Ini menurut saya lho ya. Anda boleh tidak setuju kok, hahahaha

A: Sastranya orang awam maksudnya?

B:Sastra yang mudah, murah, dan siapapun bisa dan boleh menulisnya

A: bukankah sastra itu harus mengandung kata-kata indah dan bermakna mendalam?

B: Tidak harus, kata-kata rutinitas pun masuk dalam sastra, sastra bumi, hahahaha

A: wah maaf sekali ya, mungkin saya salah mewawancara Anda, seharusnya saya mewawancara ahlinya, bukan Anda.

B: Iya mungkin Anda salah

A: dasar sastrawan picisan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun