Mohon tunggu...
Agus Nurihsan
Agus Nurihsan Mohon Tunggu... Guru - Guru SMART Ekselensia Indonesia

Ilmu ibarat hewan buruan, dan tulisan ibarat tali pengikatnya ( Qaul Imam Syafi'i)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Jadi Pemain Sejati kepada Khabib Nurmagomedov

11 Januari 2024   15:05 Diperbarui: 15 Januari 2024   21:24 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kita akan menyenangi suatu permainan. Entah apa jenis permainan tersebut. Bisa jadi itu permainan petak umpet,  bola kasti, sepak bola, main tebak tebakan, gulat, ajang pencarian bakat, atau apa saja yang termasuk suatu permainan.

Saat kita berada dalam suatu permainan, kita sedemikian asyik mengikutinya, bahkan mungkin diselingi dengan senda gurau bersama kawan atau pun lawan. Apalagi diiming-imingi dengan beragam hadiah yang disediakan bagi pemenangnya menimbulkan semangat yang lebih untuk mengikutinya. Saking asyiknya mengikuti permainan, para pemain lupa akan segalanya dan larut dalam permainan tersebut.

Disadari atau tidak, bahwa kita, semua manusia sedang berada dalam suatu permainan yang sesungguhnya. Yaitu "Permainan Kehidupan". “Permainan” ini adalah permainan yang Allah SWT ciptakan buat manusia sebagai bentuk ujian untuk Allah SWT pilih  mana yang paling layak mendapatkan balasan yang terbaik. Permainan yang sedang kita jalani sehari-hari, sehari 24 jam, sepekan 7 hari, setahun 12 bulan dan seterusnya. Masing-masing pemain memiliki batas waktu bermain, kesempatan lama hidup yang berbeda-beda, ada yang hanya diberi kesempatan 10 tahun, 40 tahun, 60 tahun, bisa kurang dan juga bisa lebih lama. Tergantung kehendak Allah SWTuntuk menentukan batas waktu umur hidup manusia.

baca juga: Enam Tips Jitu bagi Guru agar Pelaksanaan Pembelajaran Tidak Gaduh 

Idealnya dalam suatu permainan tidak akan menarik jika tidak ada tantangan-tantangan atau ujian yang harus pemain atasi dengan baik. Jika dalam permainan semacam sepak bola diantara tantangannya adalah pemain harus pintar mengocek bola sehingga pemain bisa melewati hadangan lawan, tidak boleh melakukan sleding tekel kepada lawan, hands ball dan mengikuti aturan sepak bola lainnya, maka pada "Permainan Kehidupan"  yang Allah SWT krit,  tantangannya beraneka ragam dapat berupa indahnya berbagai perhiasan dunia, berbangga-bangga dengan raihan kesuksesan diantara sesama, berlomba-lomba mengumpulkan kekayaan (banyak-banyakan harta benda, ladang, ternak, kendaraan) dan anak keturunan. Hal ini digambarkan Allah dalam kitab suci Al-Quran. Seperti yang difirmankan Allah SWT dalam surat Al Hadid ayat 20, yang artinya:

“Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya.”

Dari ayat di atas Allah SWT memberikan penggambaran tentang " Permainan Kehidupan" yang Allah SWT ciptakan sebagai ujian buat manusia, tafsir dari ayat di atas dikutip dari sumber Tafsir wajiz dari KEMENAG RI, yaitu ;

“Wahai orang mukmin, ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan. Karena itu, jangan sampai kamu larut di dalamnya. Kehidupan dunia ini juga merupakan perhiasan bagimu dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan. Semua itu seperti hujan yang menumbuhkan tanam-tanamannya sehingga mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering saat kemarau dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Itulah permisalan bagi kehidupan dunia yang fana. Dan ketahuilah, di akhirat nanti ada azab yang keras bagi mereka yang ingkar dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya bagi orang yang beriman dan mematuhi ajaran-Nya. Dan kehidupan dunia yang sekarang kamu nik-mati tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. Setelah kamu semua wahai orang beriman mengetahui hakikat kehidupan dunia, maka segera berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dengan istigfar dan berlombalah untuk men-dapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi dengan selalu melakukan kebaikan, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia tertinggi Allah yang diberikan kepada siapa yang Dia dikehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar bagi mereka yang beriman dan berbuat kebajikan”.

Dalam surat Al An’am ayat 32 juga dikatakan bahwa;

Kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurauan belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun