Mohon tunggu...
Agus Nilawati
Agus Nilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa Komunikasi -

Tak sepuitis penulis, juga tak selincah jurnalis, hanya belajar menulis, agar tak ketinggalan hot news... Disini saya seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang mencari relasi dengan pengetahuan sebagai kunci. UIN Sunan Kalijaga '15

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jelang Pergantian Tahun, Aparat Keamanan Lakukan Operasi Petasan

29 Desember 2015   17:32 Diperbarui: 29 Desember 2015   17:32 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="www.vemale.com"][/caption]

Menghitung hari, tahun 2015 akan segera berakhir. Untuk menutup tahun 2015 dan menyongsong tahun 2016, tiap masyarakat punya agenda tersendiri dalam merayakan pergantian tahun, salah satunya adalah pesta petasan. Di sejumlah daerah yang menjadi pusat keramaian di akhir tahun, pesta petasan juga pesta kembang api disugukan untuk menarik perhatian masyarakat, pengunjung, juga seluruh wisatawan dalam menikmati perayaan akhir tahun.

Momen ini juga dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang kali lima (PKL) untuk beralih bisnis menjadi penjual kembang api, petasan juga terompet. Sudah dapat dilihat di sepanjang jalan yang menjadi pusat jajanan masyarakat, jejeran petasan menemani mata pengguna jalan. Prospek bisnis kembang api menjelang akhir tahun memang sangat menjanjikan. Omzetnya bisa mencapai jutaan dalam hitungan hari saja. Dan semakin dekat tanggal 31 Desember, harga petasan bisa semakin mahal.

Di Ibu Kota, Polda Metro Jaya kembali mengingatkan masyarakat akan bahanya penggunaan petasan. Polda, Kodam dan Pemda Provinsi DKI Jakarta akan menggelar operasi bersama untuk mengurangi penggunaan petasan saat malam tahun baru. Dikutip dari news.okezone.com, Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian menegaskan bahwa akan mengantisipasi segala kejahatan konvensional seperti pencurian, pencurian kendaraan bermotor, serta pencopetan, juga tetap mengantisipasi bentrokan atau tawuran antar kelompok yang biasa terjadi di perkampungan padat penduduk. Beberapa kebijakan akan dilakukan untuk mengantisipasi kerawanan itu.

Hal yang sama juga dilakukan di Lampung Selatan, dikutip dari Sinar Media, Polres Lampung Selatan bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP), akan melakukan razia jenis petasan dan bahan peledak berbahaya yang beredar di pasaran yang bisa mengakibatkan kegaduhan di malam pergantian tahun. Wakil Kepala Polres Lamsel, Kompol Sastra Budi mengatakan bahwa penertiban itu dilakukan tidak harus terburu-buru. Yang penting terarah dan jelas pelaksanaannya. Kasat Pol PP, Kompol Suryadi,SE juga mengatakan kalau pihaknya siap berkoordinasi dengan Polres setempat dalam penertiban penjualan petasan di wilayah Lampung Selatan.

Kebijakan juga dilakukan di Tangerang. Semakin maraknya penjualan petasan dan kembang api, sebuah rumah yang dijadikan sebagai pembuatan petasan digerebek oleh Polresta Tangerang. Penggerebekan yang diduga home industri petasan itu, merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan anggota dari Unit II Krimsus, guna mengamankan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Dari lokasi tersebut, aparat kepolisian berhasil menangkap tersangka berinisial IF dan barang bukti berupa bahan baku pembuatan petasan dan kembang api berupa bubuk belerang, potasium, kertas koran, bubuk arang, dan bubuk mesiu. Home industri tersebut berada di Kampung Rimpak, Desa Sindang Sono, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten. Petasan dan kembang api yang siap edar pun ikut di amankan. Dimana ada 4.700 butir petasan ukuran besar siap jual, 5.000 butir petasan ukuran besar yang tengah dibuat, dan 2.000 butir petasan kecil. Dikutip dari fesbukbantennews.com, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Irman Sugema menegaskan kalau kasus tersebut masih dalam penyelidikan yang lebih lanjut.

Mengenai pesta petasan ini, sebagian warga juga berharap agar aparat keamanan menertibkan pemain petasan/mercon yang berada di sekitar rumah warga. Bunyi petasan menimbulkan ketidaknyamanan warga pada malam hari saat jam istirahat.

“kalau sudah malam tahun baru, nggak bisa tidur saya dirumah itu, suara mercon disana-sini. Waktu tahun yang lalu saya sempat emosi dengan anak-anak muda yang memainkan mercon di depan rumah. Sudah saya larang, tapi masih saja buat ribut” Tutur Bagus Pranomo, salah seorang tokoh masyarakat ketika ditanya mengenai pesta petasan.

Di malam terakhir Tahun 2015, diharapkan dalam perayaannya tertib dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dihimbau juga dalam memainkan petasan untuk tidak memainkannya di sembarang tempat yang akan mengganggu ketenangan banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun