Kini aku memang tidak sendiri. Aku berteman dengan banyak hal yang dahulu tidak pernah kutemui. Ada satu orang yang pernah menjadi bagian dari hidupku, tapi karena satu kejadian kecil dia juga telah menghancurkannya. Aku menangis dalam kebisuan. Tapi aku tetap bodoh hingga saat dia dengan orang lain aku masih menunggu. "Kita gak boleh ketemu lagi, gue udah punya cewek! " Bentakan itu yang masih terkenang hingga aku telah dapat menemukan yang lain. Sakitku kini tak terasa karena sudah terlalu pedih untuk dirasakan.
Kini semua rasaku telah berubah. Menjauh secara perlahan. Dan disaat aku telah menemukan yang lain, ternyata dia kembali mengungkap kata cinta yang sebenarnya aku tunggu. Aku telah terikat denganmu tetapi aku dapat memberikan sebagian nafasku untuk orang lain. "Aku pengen kita balik kayak dulu lagi." Katanya yang menggetarkan hatiku dan membuat degup jantungku semakin cepat.
Disatu sisi yang lain, aku dapat merubah kehidupan orang lain. Aku adalah hal yang membuatnya mampu menghadapi hidup. "Loe berharga dan gue bakalan nunggu sampek lo serius sama gue." Satu pernyataan tegas yang mampu membuatku menangis bahagia. "Gue ngelakuin semua ini buat lo karna lo beda sama yang lain dan gue sayang sama lo." Ohh Tuhan, dia menambatkan hatinya untukku.
Aku tak bisa bergerak. Terhimpit diantara dua hal yang sama-sama menunggu satu jawaban. Perbedaan yang kini dapat aku lihat hanya dia sosok yang dulu telah membuat rasa cinta kasihku mati dan dia sosok yang kini telah membuat cinta kasihku tumbuh. Bagaimana aku harus menghadapi kehidupan diantara dua hati? Aku harus segera memutuskan tapi aku tak tahu siapa yang terbaik diantara yang paling baik dalam menanam cinta kasihnya untukku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H