Singapura adalah negara kecil, yaitu kalau dibandingkan dengan Indonesia. Luas wilayahnya tidak sampai 1.000 km2, yaitu hanya 728,6 km2. Â Sedangkan luas wilyah Indonesia mencapai 1.905 juta km, sehingga luas Singapura hanya seuprit. Sekitar sepertujuh dari luas pulau Bali.
Demikian pula penduduknya, jelas Singapura bukan tandingan untuk Indonesia yang penduduknya sudah mencapai 270 juta, sementara Singapura cuma 5,4 juta.
Jadi tidak salah, kalau dikatakan Singapura adalah negara kecil.
Walaupun demikian negara kecil Singapura itu kalau dilihat dari prestasinya dalam banyak hal, justru bisa mengalahkan negara yang penduduknya lebih banyak serta jauh lebih luas wilayahnya.
Salah satunya adalah kemampuannya dalam menggerakkan ekonomi di satu negara seperti Indonesia lewat investasi atau penanaman modalnya. Negara itu malah mampu mengalahkan China, Jepang, Hongkong, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat dan lainnya yang merupakan negara-negara penggerak investasi di Indonesia.
Menurut data  PMA (Penanaman Modal Asing) dari BKPM (Badan Kordinasi Penanaman Modal) Indonesia, selama 7 tahun terakhir yaitu  dari 2014 hingga 2021 ini negara kota itu terus berada di peringkat pertama sebagai negara dengan nilai investasi tertinggi di Indonesia.
Seharusnya menurut pandangan ataupun logika orang awam, negara-negara seperti Amerika Serikat, China, Jerman, Inggris dan lainnya yang mendominasi PMA di Indonesia.
Akan tetapi itulah faktanya, negara Singapura yang kecil merupakan penggerak utama investasi di Indonesia, melalui fasilitas PMA.
Data dari BKPM, memperlihatkan  nilai investasi PMA di Indonesia secara kumulatip dari tahun 2015 hingga 2020, mencapai USD 163,3 milyar yang tersebar pada 138.529 proyek.Â
Dari angka itu, Singapura adalah negara yang paling besar porsinya yaitu sampai dengan 28%, dengan nilai investasi mencapai USD 46,5 milyar yang terdiri dari 35.547 proyek.Â
Menyusul Jepang di peringkat kedua dengan nilai investasi USD 24,7 milyar (15%) yang tersebar di 21.574 proyek. Dan berikutnya Tiongkok yang mencapai USD 17,3 milyar (11%), dengan 10.084 proyek.
Untuk tahun 2021 ini, selama semester I; Januari -- Juni, menurut data BKPM, tetap Singapura sebagai negara teratas asal investasi yaitu dengan nilai investasi; 4,7 juta dollar AS, yang diikuti Hong Kong 2,2 juta dollar AS. Yang ketiga China dengan nilai 1,6 juta dollar AS, Belanda 1,2 juta dollar AS, dan Korea Selatan dengan nilai investasi 1,07 juta dollar AS.
Akan tetapi nilai investasi dan proyek PMA dari Singapura itu, menurut Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo tidak mesti berasal dari penduduk ataupun dari perusahaan Singapura.
"Kalau bicara Singapura, kita tidak hanya bicara mengenai orang-orang atau perusahaan Singapura, tetapi di Singapura ini banyak sekali kantor perwakilan dari perusahaan-perusahaan multinasional yang kemudian mereka mencari tempat investasi yang baik," kata Duta Besar Indonesia untuk Singapura, yang dikutip dari idxchannel.com.
Jadi menurut pak Dubes, perwakilan perusahaan asing dari berbagai negara yang berkantor di Singapura, bisa saja melakukan investasi di Indonesia dengan perusahaan berbadan hukum Singapura.
Itu juga didukung oleh fakta dimana menurut laporan Economic Development Board (EDB) Singapura, jumlah perusahaan asing yang berkantor di Singapura lebih dari 37 ribu buah, diantaranya 7 ribu yang merupakan perusahaan multi nasional (MNC).Â
Akan tetapi perlu juga dilakukan survey dan penelitian, untuk mendapatkan data yang benar mengenai profil investasi PMA Singapura itu di Indonesia.
Lalu pertanyaannya adalah, apa sebab Singapura bisa menjadi investor utama di Indonesia, mengalahkan negara yang lebih besar, dan apa yang bisa dipelajari?
Dalam tulisan berikut akan dicoba untuk dipaparkan jawaban dari pertanyaan ini, walaupun sedikit ditemui kendala referensi. Karena selama ini analisis lebih banyak dilakukan terhadap Foreign Direct Investment (FDI) dari sisi negara penerima (host country), dan sangat sedikit dari sudut pandang negara asal investasi (home country).
Kebijakan Singapura Berinvestasi Keluar Negeri
Berbeda dengan Indonesia yang setiap tahun terus menargetkan capaian investasi baik yang fasilitas PMA maupun PMDN sebanyak-banyaknya, negara Singapura menargetkan juga nilai investasi dari perusahaan Singapura yang akan menanamkan modalnya ke luar negeri. Selain memang terkenal dengan kemampuanya dalam menarik investasi dari luar negeri ke negaranya.