warga Desa Ngabean RT 04 RW 01 Kecamatan Mirir Kab.Kebumen Jawa Tengah.
Pemandangan yang  menarik dan tak biasa tampak di Rumah KokohBerkumpuknya warga di malam Tahun Baru dalam lek lekan atau melek bersama. Tidak hanya lek lekan saja namun ada pesan yang disampaikan oleh Tokoh mayarakat, Agus Mukhtar  dalam moment tersebut, Pesen peningkatan dan kebaikan  menyongsong Tahun Baru.
Di tengah-tengah mereka, hadir Kepala Dusun (Kadus) dan Ketua Rukun Tangga (RT), dan warga lingkungan.
Dengan bergelarkan daun pisang peganti piring untuk tempat makan besar bersama. Ya, malam ini 31/12/2024 warga Dukuh Desa Ngabean sedang mayoran menyongsong Tahun Baru.
Moment sukuran malam  Tahun baru ini, selain nasi , juga menghidangkan daging entok, yang dimasak dalam masakan Rica Rica Entok.
Makan bersama seperti itu dikenal juga dengan mayoran. Tradisi yang biasa dilakukan di kalangan santri saat menimba ilmu di pondok pesantren. Makan bareng dalam satu wadah besar. Bisa berupa pelepah daun pisang, daun jati atau nampan (baki).
Namun, mayoran tersebut tentu tidak setiap hari. Pada momentum besar dan tertentu saja. Misalnya, saat tasyakuran kelulusan ujian, mau liburan panjang, dan sejenisnya.
 Mayoran itu tidak memandang menu. Mau lauk ikan apa saja. Ikan asin plus kerupuk sekalipun. Penekanannya guyub dan kebersamaan. Tentu saja tak pakai sendok alias muluk. Pakai tangan.
Sebelum makan bersama,acara diawali  dengan Doa bersama Tahun Baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H