Wayang merupakan salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya.Â
Wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni perlambang.
 Wayang terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan. Oleh karena itu wayang dianggap memiliki nilai sangat berharga dalam pembentukan karakter dan jati diri bangsa serta peradaban Indonesia.
Dalam perkembangannya, fungsi wayang sebagai media untuk menghormati arwah nenek moyang juga mengalami perkembangan. Saat periode HinduBuddha di Indonesia, cerita Ramayana dan Mahabarata berkembang pesat dengan penambahan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut yang berakulturasi dengan budaya masyarakat setempat.
Pada mula awal penyebaran agama Islam, wayang dijadikan media dakwah dengan penambahan tokoh-tokoh, pengembangan cerita, termasuk penyesuaian jalan cerita sehingga tidak bertentangan dengan ajaran agama. Bahkan, pada era yang lebih modern, wayang lantas digunakan sebagai media propaganda politik.
Seiring perkembangan zaman, wayang tetap bertahan hidup dan terus mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh agama, serta nilai-nilai budaya yang masuk dan berkembang di Indonesia.
Seperti pagelaran wayang malam ini, 28/12/2024 di Rumah Dem RT 02 RW 03 Â Desa Mrentul Kecamatan Boborowo Kabupaten Kebumen Kebumen, wayang dijadikan media mengumpulkan sanak saudara dan masyrakat dalam sukuran dan selamatan pernikahan.
Acara tanggapan Pagelaran  wayang malam ini dalam rangka selamatan pernikahan keluarganya dan acara kopdar Kopi bareng anggota Grup Medsos.
Malam ini pagelaran wayang menghadirkan dalang Ki Catur Kuncoro dengan membawakan lakon Wisanggeni Rabi, dengan bintang tamu sinden Tatin.