Sebagai insan yang berpendidikan dan beragama, tentu kita menginginkan lingkungan kerja, lingkungan birokrasi dan lingkungan wilayah yang baik atau hijau dalam  kenyataan.
Forum Guru Sertifikasi Nasional Indonesia (FGSNI) sangat konsen dalam hal good gaverment maupun good sosiety dalam 5 tahun pemerintahan Merah Putih.
Begitu juga dengan misi ke-8 dari Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Menurutnya sikap toleransi tidak akan mungkin terbentuk tanpa adanya sikap yang moderat.
Hal ini tidak lepas dari lini  lingkungan,baik lingkungan  pendidikan keagamaan,  organisasi profesi maupun organisasi masyarakat.
Ketua Umum FGSNI, Agus Mikhtar, S.HI memandang ini sebagai halnyang urgen dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Maka perlunya ada sosialisasi organisasi  berbasis kurikulum moderasi beragama, diharapkan sikap toleransi antar masyarakat,antar progesi  kita akan terbangun, terbentuk, terwujud sejak awal. Sikap penerimaan terhadap perbedaan, sikap anti terhadap kekerasan, sikap untuk bisa menerima budaya lokal adalah kata kunci dari sikap moderat.Tambah Agus.
Bahwa meskipun di asta cita Presiden adalah tentang Kerukunan, bukan Moderasi, tetapi kerukunan itu merupakan output dari proses moderasi. Â Pemahaman moderasi beragama dapat mempererat kerukunan umat beragama, sehingga para santri kedepannya bisa menjadi generasi yang moderat, toleran, memahami dan mengamalkan ajaran agama secara seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H