Temanggung, selasa, 17 desember 2024. Dilangsir dari KOMPAS.com-ma'ruf amin (wakil presiden RI) dukungan terhadap sektor ekonomi dan keuangan syariah harus dilanjutkan secara konsisten. Hal ini disampaikan Wapres dalam Seminar Internasional dan Peresmian Center for Sharia Economic Development (C-SED) INDEF di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada Selasa (3/9/2024). Menurut Ma'ruf Amin, ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan. "Masa depan ekonomi dan keuangan syariah dalam memperbesar kapasitas ekonomi nasional sangat menjanjikan," kata Ma'ruf Amin, Selasa.
Menhan Israel Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Semakin Dekat Baca juga: Cerita Wapres Lakukan Perjalanan Haji Non-reguler, Berkali-kali Pindah Negara Wapres menjelaskan, kontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai 10 miliar dolar AS atau setara 1,5 persen PDB nasional pada 2030. Meski demikian, Ma'ruf Amin mengingatkan, pengembangan ekonomi syariah tidak lepas dari berbagai tantangan, termasuk literasi yang masih rendah, regulasi yang belum selaras, dan fluktuasi stabilitas global. Oleh karena itu, Wapres menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk memastikan potensi ekonomi dan keuangan syariah dapat terus dikembangkan dan hasilnya dirasakan oleh masyarakat luas. "Berbagai upaya ini tentunya membutuhkan dukungan dari semua pihak terutama dalam membantu penyusunan rencana strategis pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," kata Wapres.
Pada kesempatan tersebut, Ma'ruf Amin juga menyoroti peran penting Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dalam memberikan pandangan mendalam, identifikasi peluang, serta masukan dan rekomendasi untuk mengatasi tantangan dan kekurangan yang masih ada. "Ke depan, strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah akan difokuskan pada upaya menyinergikan empat pilar utama, dan ditopang penguatan regulasi dan kelembagaan, inovasi iptek dan digitalisasi, dan peningkatan literasi," ucapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H