MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM -- Ini salah satu dari beberapa cerita pelecehan seksual di kampus yang berada di Kota Makassar, yang diperoleh Sulselekspres.com dan telah melalui ijin publikasi dari korban, namun atas permintaannya, nama diri, pelaku dan kampus tidak disebut dalam pemberitaan.
Virgi (nama samaran mahasiswi) bercerita. Hari itu, pelaksanaan final test tidak berlangsung di kelas seperti biasanya. Tempat pelaksanaan dialihkan ke ruangan dosen.
Saat final, ruang dosen tengah sepi, hanya diisi dosen pengampu mata kuliah dan teman sekelas Virgi. Waktu itu, Virgi masih semester dua di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama di kota Makassar--"sekitar tahun 2015," seingatnya.
Virgi salah seorang dari 6 mahasiswi (putri) jurusan vokasi di kelasnya. Namun, 2 temannya tak hadir di hari naas itu.
"Jadi, waktu final sisa empat orang yang ikut," katanya.
Di dalam ruangan, Virgi dan Ani menggunakan meja dosen, sedang Ema dan Ima duduk lesehan bersama teman cowok lainnya berhadapan dengan Virgi.
Walau datang telat, final Virgi dan Ani lebih cepat selesai dari Ema dan Ima. Tentu, prilaku dosen yang dikenal mesum ini, membuat Virgi tak tahan berlama-lama di ruangan itu.
"Selesai final kan langsung keluar. Jadi (Ema dan Ima) tinggal bertiga sama itu dosen," katanya.
Tak lama, Ema dan Ima pun akhirnya keluar dari ruangan tadi. Tapi anehnya, wajah keduanya dirundung tangisan. Setelah ditanya kenapa. Ternyata, pelecehan yang diterima Virgi sebelum keluar, juga dialami Ema dan Ima, tapi lebih parah.
"Saya sama Ani tidak terlalu ke intim sentuhannya, hanya lengan dan paha," kata Virgi sambil meragakan kejadian itu. "Kalau teman ku yang dua (Ema dan Ima) itu sampai diremas payudaranya dan kemaluannya disentuh."
Setelah kejadian itu, kisah yang dialami Virgi belum sampai ke telinga Pimpinan Jurusannya. Virgi dan temannya bersepakat tak menyebarluaskan cerita itu. Kecuali kepada teman sekelasnya.