Mengelak memang tak melulu soal mental, mengelak terkadang juga perkara skill. Baik mental maupun skill memang sifatnya alamiah, namun jelas bisa terbentuk melalui latihan dan pengalaman.
Dan Gusti Alloh memanglah Tuhan yang maha asyik, karena Ia membekali manusia dengan teknik mengelak sebagai salah satu kemampuan untuk bertahan hidup (dan kadang juga untuk mempermalukan hidup).
* * *
Adalah Jonson dan Sri, manten baru yang masih sangat anyar dan gres merasakan mahligai rumah tangga. Mereka berdua menikah tiga bulan yang lalu, dan kini sedang menikmati masa-masa eksplorasi hubungan suami-istri, baik hubungan secara emosional, maupun secara seksual.
Bagi Jonson dan Sri, ekplorasi emosional maupun seksual adalah hal yang mutlak dan penting dalam sebuah perjalanan pernikahan, karenanya jangan heran jika suatu ketika, Jonson dan Sri ingin sekali mencari sensasi baru dalam bercinta, dan keduanya punya bekal yang bagus untuk itu, karena sebelum menikah, baik Jonson maupun Sri adalah pemuda-pemudi yang ketagihan dengan video porno. Walaupun ajaibnya, keduanya menikah dalam keadaan yang benar-benar masih bersih: Jonson masih perjaka, dan Sri pun juga masih perawan.
Kondisi ini membuat pernikahan mereka menjadi semacam ajang uji coba. Dan mereka berdua menikmatinya.
Eksplorasi seksual Jonson dan Sri agaknya sudah mencapai titik kulminasinya saat Jonson dan Sri memutuskan untuk mencoba sensasi bercumbu secara outdoor, alias di luar ruangan.
Tentu tak sulit bagi mereka berdua untuk mencari referensi, karena bagaimanapun, keduanya adalah “pemain” suci yang sudah merasakan pahit-getirnya dunia per-video-bokep-an.
* * *
“Sri, gimana kalau kita coba di luar rumah Sri, kita coba malam hari buta ini, kan rumah kita agak pelosok, jadi kalau malam pasti jarang yang lewat, gimana Sri menurutmu?”, usul Jonson kepada Istrinya.
Maka, sebagai istri yang baik lagi manutan, Sri pun mengiyakan usul suami tercintanya. Terlebih, ia sendiri juga penasaran dan sangat ingin juga merasakan sensasi bercinta di luar rumah. “Iya mas, nanti malam ya!”, tukas Sri singkat.