Mohon tunggu...
Agus Kusuma Pratama
Agus Kusuma Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Website Development/Marketing Online/Lembaga Kursus

Agus Kusuma Pratama Marketing dan Web Development (Mahasiswa Universitas Baturaja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setelah Presiden Baru! Kini Sri Lanka Melantik Perdana Mentri Baru

23 Juli 2022   12:10 Diperbarui: 23 Juli 2022   12:21 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Mentri Baru Sri Langka (sumber gambar Daily News

Setelah Rajapaksa mengundurkan diri, Perdana Menteri Wickremesinghe mengambil alih kepemimpinan sementara sampai dia resmi dilantik jadi Presiden Sri Lanka pada Kamis (21/7) lalu.

Setelah menjadi Presiden baru Ranil Wickremesinghe langsung menunjuk teman sekelasnya Dinesh Gunawardena untuk menggantikan dirinya menjadi perdana mentri baru pada Jum'at kemarin (22/7) pagi. 

Pelantikan itu terjadi hanya beberapa jam setelah polisi dan tentara membersihkan lokasi protes utama yang diduduki selama 105 hari oleh para demonstran yang marah pada Rajapaksa atas keruntuhan ekonomi negara sri langka.

Dinesh Gunawardena merupakan teman sekelas Presiden baru Ranil Wickremesinghe, ia juga merupakan senior di parlemen sri langka yang menjabat sebagai Mentri Penyediaan Air dan Drainase pada 2010, dan terpilih kembali pada tahun 2015 lalu.

Dikutip dari The Strait Times, Gunawardena kini sudah ditetapkan sebagai perdana mentri baru Sri Langka, serta mengelola pemerintah daerah. Gunawardena mengambil sumpah jabatan di hadapan presiden dan Jaksa Agung Sri Langka Jayantha Jayasuriya .

Anggota kabinet lainnya diperkirakan akan dilantik pada hari yang sama.

Sri Lanka terpuruk ke dalam krisis akibat salah urus ekonomi serta kemunculan konflik di Ukraina. Krisis tersebut memicu serentetan demonstrasi dan pada akhirnya membuat presiden yang digantikan Wicremesinghe, yaitu Gotabaya Rajapaksa, terpaksa kabur ke luar negeri.

Wickremeshinghe menyatakan negara dalam keadaan darurat. Ia juga berupaya mendapatkan bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun