Mohon tunggu...
Agus Kusdinar
Agus Kusdinar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Banyak Menulis tentang Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Cara Menanggulangi Sampah Organik dan Non Organik di Desa Wisata Jadikan Rupiah

29 Juli 2023   12:55 Diperbarui: 29 Juli 2023   22:22 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Pelatihan Sumberdaya Pariwisata di Desa Wisata (Hotel Tebu) Disparbud Jabr/Dokumentasi Pribadi

Pelatihan Sumber Daya Pariwisata di Desa Wisata membawa bekal yang cukup berharga untuk dipraktekan di desa wisata terutama cara penanggulangan sampah yang masih menjadi PR bagi pengelola desa wisata, karena kebersihan merupakan dari Sapta Pesona berada di garis terdepan adalah hal terpenting di setiap desa wisata dengan cara memisahkan sampah Organik dan Non Organik .

Setiap desa wisata meskipun disulap sedemikian rupa supaya pengunjung tertarik untuk mengunjungi objek wisata, tetapi dalam masalah kebersihan belum bisa diselesaikan, hal ini akan menjadi momok bagi desa wisata, karena akan mngurangi nilai ketertariakan pengunjung untuk mengunjungi desa wisata. 

Foto : riauheadline.com
Foto : riauheadline.com
Dengan adanya pelatihan ada hal yang sangat penting yang saya dapatkan yaitu tentang cara mengolah sampah dengan cara memilih dan memilah sampah sehingga ingkungan di sekitar desa wisata menjadi bersih dan mendapatkan penghasilan tambahan dari pengelolaan sampah.

Menanggulangi Sampah Organik

Sampah organik merupakan sampah yang gampang membusuk dan berdampak pada bau tak sedap, apalagi sampah tersebut sudah bercampur dengan sampah non organik, masalah ini sering terjadi di desa wisata, karena sisa-sisa makanan bekas pengunjung akan tercampur di tong sampah yang menimbulkan menyengat juga pemandangan yang tidak sangat menarik apalagi di tong sampah tersebut dikelilingi lalat-lalat dan akan mengurangi daya tarik wisata di desa wisata.

Ada beberapa cara sederhana tanpa harus mengeluarkan biaya supaya setiap pengelola desa wisata bisa mempraktekannya, untuk menanggulangi sampah oraganik :

1. Membuat MOL (Mikroorganisme Lokal)

Foto : Pelatihan Pembuatan Sampah Organik Disparbud Jabar/Dokumentasi Pribadi
Foto : Pelatihan Pembuatan Sampah Organik Disparbud Jabar/Dokumentasi Pribadi
MOL dalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair.

Ada beberapa bahan yang harus disediakan dalam membuat MOL yaitu :

  • Toples (Biasa menggunakan apa saja yang terpenting bisa menampung air beras dan air kelapa)
  • Air beras secukupnya (bekas mencuci beras)
  • Air kelapa bekas secukupnya (bisanya ada di tukang parud kelapa)
  • Gula merah
  • Plastik penutup toples
  • Kareta ban dalam (Disarankan menggunakan ban dalam bekas motor/mobil )
  • Sampah Organik (Sisa-sisa makanan dan sejenisnya

Cara pembuatan  :

Foto : Pelatihan Pembuatan Sampah Organik Disparbud Jabar/Dokumentasi Pribadi
Foto : Pelatihan Pembuatan Sampah Organik Disparbud Jabar/Dokumentasi Pribadi
  • Siapkan toples
  • Masukan air beras, kelapa, gula merah kedalam toples
  • Selanjutnya masukan sampah oraganik kedalam toples
  • Selanjutnya masukan sampah organik kedalam toples dan tutup pakai plastik, ikat pakai karet ban dalam
  • Setelah dikat dan ditutupi plastik lalu kucurkan air mineral diatas plastik yang telah diberi area untuk air mineral secukupnya pada alas plastik berupa lengkungan.
  • Tunggu dalam 14 hari untuk panen.
  • Selesai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun