Perkembangan Optik sekarang sangat pesat, tetapi dalam hal ini kita jangan sampai melupakan sejarah karena kita maju karena adanya masa lalu, tanpa masa lalu kita tidak akan bisa bercermin ke belakang untuk melangkah ke depan demi menggapai tujuan.
Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya dalam hal ini bekerjasama dengan komunitas Tasma Bojong yang bergerak dibidang dunia optik dan sebagai jembatan untuk mempelajari sejarah Optik sampai Home Industri yang sampai saat ini masih berjalan sebagai mata pencahariaan warga.
Seperti  kita ketahui A. Kasoem adalah Pionir Optik Indonesia yang berasal dari kampung Bojong, desa Neglasari, kecamatan Kadungora (Garut), beliaulah yang memperkenalkan dunia optik di negeri ini sampai terkenal di Asia Tenggara, dan beliau juga pemilik pabirik Lensa Bifocal pertama di negeri ini yang berada di kampung halamannya.
Sebuah komunitas yang lahir di kampung halaman A. Kasoem menjadi jembatan kunjungan Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya yang di dukung oleh Gapopin (Gabungan Pengusaha Optik Indonesia) juga Iropin (Ikatan Profesi Optometris Indonesia) Garut, untuk mempelajari sejarah  A. Kasoem juga ilmu warisannya berupa Home Industri yang diakhiri dengan ziarah ke Makam sang Pionir Optik Indonesia.
Susunan acara yang telah dirancang pleh komunitas Tasma Bojong yang di pimpin oleh Bapak Dian selaku ketua panitia penyelenggara, dimulai dari kedatangan sampai penyampaian tentang sejarah A. Kasoem dilaksanakan di kantor bekas pabrik Lensa Bifocal yang sekarang dipakai untuk kursus gratis mulai dari Komputer sampai dengan Angklung.
Dalam kunjungan ini dihadiri selain para Mahasiswa Universitas Bakti Husada Tasikmalaya juga dihadiri oleh ketua Gapopin dan Iropin sehingga acara tersebut berjalan dengan maksimal meskipun direncanakan dalam jangka waktu yang pendek, karena mahasiswa merasa puas dengan mengunjungi bekas pabrik Lensa Bifocal A. Kasoem juga bisa melihat Home Industri penggosokan lensa yang berada di kampung Bojong.
Selain mempelajari sejarah A, Kasoem juga mengunjungi bekas pabriknya dan melihat penggosokan Lensa, para mahasisiwa menyempatkan diri berziarah ke Makam A. Kasoem yang berada di kampung Bojong tidak jauh dari bekas pabrik lensa Bifocal yang merupakan pabrik pertama di Indonesia.
Kunjungan tersebut merupakan menjadi sejarah besar meskipun dalam skala kecil, berawal dari sebuah komunitas yang beranggotakan para pelaku usaha yang bergerak dibidang dunia optik bersinergi dengan perguruan tinggi yang merupakan tongkat estafet generasi yang akan melanjutkan ke generasi selanjutnya sehingga akan tercipta sebuah regenarasi sebagai generasi penerus A. Kasoem yang pernah mencari ilmu di Eropa yang usahanya terkenal di Asia Tenggara.
Jangan Sesekali melupakan sejarah, kata-kata tersebut sangat familiar kita dengar, itulah yang dilakukan komunitas Tasma yang ingin mengangkat A. Kasoem yang merupakan Pionir Optik Indonesia supaya tidak tenggelam ditelan zaman bersama ilmu warisannya yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Mungkin sebagian orang belum tahu bahwa ilmu optik datangnya dari Garut dan melalui kegiatan ini adalah awal yang baik bisa memperkenalkan kepada generasi milenial supaya mengenal tentang sejarah Pionir Optik Indonesia.