Selau sibuk dihadapan atasanya atau rekan-rekannya, meskipun sebenarnya tidak ada kesibukan, tetapi orang yang banyak ngomong selalu menyibukan diri, misal membawa alat-alat kerja yang dia pakai supaya terlihat oleh orang-orang sibuk atau banyak pekerjaan yang dia kerjakan.
Banyak Dusta dan Rekayasa
Dusta bagi orang yang banyak ngomong adalah senjata ampuh supaya orang-orang percaya kepada dirinya bahawa dia itu bisa melakukan segala sesuatu atau menjajikan sesuatu, bisa juga dusta kepada mereka tentang pengalaman yang dia alami yang menjadikan dia orang yang banyak pengalaman.
Selalu merekayasa supaya orang percaya, karena menurutnya rekayasa adalah ide kreatif yang bagus, padahal hal tersebut akan menimbulkan citra buruk terhadapnya bila suatu saat hal tersebut terbongkar.
Selalu Bicara Bisa Melakukannya
Orang yang banyak ngomong selalu mengatakan bisa melakukannya apabila ada orang yang bertanya, seperti tenaga ahli dalam berbagai bidang, padahal setiap orang memiliki keahlian masing-masing dan memiliki kekurangan masing-masing, dan orang yang banyak ngomong memperlihatkan omong kosongnya dengan memposisikan diri serba bisa.
Selalu MengguruiÂ
Orang yang banyak ngomong selalu menasehati atau memberi sedikit pelajaran kepada orang-orang atau lawan bicara, meskipun lawan bicara ahli dalam bidangnya, karena kepercayaan dirinya tinggi meskipun otaknya kosong, orang yang banyak ngomong selalu melakukan hal yang demikian seolah-olah menggurui, dan selalu omongannya terlalu depan meskipun terdengarnya tidak nyambung dan nora.
Tong kosong nyaring bunyinya, seperti halnya lagu yang dimiliki oleh grup musik Slank pada tahun 90-an, sangat cocok disematkan bagi orang-orang yang banyak ngomong, karena omongannya kosong tidak bermakna, hanya mengganggu tatanan hidup orang dan juga hal tersebut akan menjadi boomerang pada dirinya, karena omongannya akan terbongkar dengan segala kedustaannya, dan type orang tersebut mengulangi hal yang sama secara terus menerus setelah kelakunnya terbongkar dan mengulanginya kembali di tempat lain dan akan terjadi hal yang sama terus menerus sehingga orang banyak yang membencinya atas sandiwaranya dan omong kosongnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H