Semua itu cukup beralasan karena dulu kecamatan Kadungora termasuk kewadanaan Leles sehingga stasiun Kereta Api Leles berada di Kadungora, dan Mat Peci sebelum menuju Stasiun Leuwigoong dalam pelariannya, beliau singgah dulu di Stasiun Leles untuk melanjutkan perjalanannya menggunakan kereta api, setelah sebelumnya menggunakan kendaraan umum jalan raya dari Bandung menuju kadungora (Stasiun Leles) yang sebelumnya lolos dari pemeriksaan polsek Kadungora yang berada di jalan raya Kadungora Garut.
Stasiun Leuwigoong Tempat Tewasnya Mat Peci
Mat Peci melanjutkan perjalanannya menuju Stasiun Leuwigoong dengan menggunakan kereta api dari Stasiun Leles menuju Stasiun Leuwigoong,dan berdasarkan sumber dari film Mat Peci, ketika itu Mat Peci di dalam Kereta Api panik, karena seorang kondektur memeriksa tiket para penumpang Kereta Api, sehingga Mat Peci memutuskan untuk loncat dari Kereta Api tersebut, dan Mat Peci berhasil loncat sebelum jembatan Cicadas Karangasari, dan Mat Peci melanjutkan perjalanannya menuju Stasiun Leuwigoong dengan berjalan kaki.
Setelah sempat beristirahat di pesawahan, sambil terpincang pincang Mat Peci menuju Stasiun Leuwigoong, dengan melewati pintu perlintasan Kereta Api Leuwigoong yang pada waktu itu masih menggunakan palang pintu manual, dan disana sosok Mat Peci diketahui oleh seorang warga yang memiliki poto Mat Peci yang telah disebarkan disekitaran Leuwigoong, dan selanjutnya penemuan tersebut dilaporkan kepada sersan Bana dan Banpol Eutik.
Tepatnya disamping Stasiun Leuwigoong Mat Peci tewas disrgap aparat kepolisian, termasuk Banpol Eutik sang Eksekutor yang dipersenjatai khusus untuk menangkap Mat Peci, karena Mat Peci merupakan sosok yang memiliki ilmu kebal, tetapi pada waktu itu naas tersungkur, meskipun sebelumnya sempat melakukan perlawanan. tetapi takdir tidak memihak Mat Peci, sang begal tewas oleh seorang Banpol yang berasal satu daerah dengannya di Lewigoong.
Mat Peci sampai sekarang masih diingat oleh setiap orang sebagai sosok seorang begal yang cukup sadis, karena perbuatannya tidak segan-segan membunuh mangasanya disiang bolong dengan cara menembaki dari jarak dekat, selain itu Mat Peci dikenal juga seorang begal yang memiliki ilmu kebal sehingga aparat kepolisian sulit menangkapnya, tetapi dibalik kisah itu menjadi tanda tanya karena ada yang mengatakan, meskipun beliau seorang begal tetapi hasil rampokannya sering dibagikan kepada orang miskin/membutuhkannya, dan beliau juga menurut versi lain merupakan keturunan seorang kiayi juga orang yang cukup terpandang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H