Mohon tunggu...
Agus Kusdinar
Agus Kusdinar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Banyak Menulis tentang Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teman Dekat Adalah Sang Motivator Sejati

11 Januari 2018   00:19 Diperbarui: 11 Januari 2018   00:21 1598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia diciptakan untuk bersosialisasi dengan yang lainnya, tak ada manusia satu pun yang hidup tidak bergantung kepada orang lain, karena satu dengan yang lainnya saling membutuhkan untuk menutup kekurangan, disebabkan manusia tidak ada yang sempurna, mereka memiliki kelebihan juga kekurangan masing-masing, dengan cara saling memotivasi membuat menjalani hidup ini akan lebih indah, disebabkan ada seseorang yang memotivasi kita yang sedang dalam keadaan terpuruk juga sebaliknya, yaitu teman dekat yang sangat memahami kita, dan selau  memotivasi kita untuk bangkit, baik beruapa tulisan lewat media sosial juga lingkungan sosial, dia adalah sang motvator sejati yang tanpa pamrih.

Ketika kita jatuh tetapi ada yang membangunkan kita untuk berjalan, ketika kita berjalan didalam kegelapan ada yang menerangi, itulah perlunya kita bersosialisasi dengan yang lainnya, guna untuk menutupi kekurangan kita sampai kita jatuh terpuruk dalam menghadapi masalah, karena tak ada satupun manusia yang tidak membutuhkan orang lain, karena jika kita tela'ah, dokter sakit harus dibawa ke dokter meskipun beliau adalah seorang dokter, seperti halnya ketika ada seseorang yang suka memotivasi orang lain, ketika terpuruk, butuh motivasi dari yang lainnya.

Saling memotivasi antara teman dekat selain kelurga merupakan hal yang indah, karena saling mengetahui kekurangan atau kelebihan satu dengan yang lainnya, karena ketika mental kita lagi jatuh ada yang membangunkan kita untuk bangkit dan berlari dengan kata-kata yang menyentuh, sehingga diri kita tidak secara langsung dengan pikiran bawah sadar merasa tercash kembali sehingga semangat dalam menhadapi tantangan juga rintangan.

Sesungguhnya tidak perlu sang motivator yang handal untuk kita bisa bangkit dan berlari, dengan teman dekat yang saling memahami kita pun kita akan bisa bangkit dalam keterpurukan, karena ketika berkomunikasi baik itu  komunikasi secara lansung maupun lewat media sosial, kata-kata motivasi pun akan didapatkan secara tidak sengaja, sehingga kita sebagai karibnya terasa terbantu untuk bangkit supaya lebih baik dari sebelumnya, , karena kehadiran teman dekat kita yang selau hadir dalam diri kita yang berperan sebagai motivator sejati yang kita tidak sadari.

Sebuah karunia Allah SWT ketika kita mendapatkan teman yang saling memanfaatkan dalam arti posistif, sehingga saling memotivasi satu dengan yang lain, untuk tetap tegar menghadapi masalah, karena hidup ini tak lepas dari masalah, sebelum ruh dan jasad memisahkan kita, oleh karena itu kita perlu sang motivator hebat, yang memahami kita, yaitu teman sendiri yang sangat memahami diri kita dan kondisi kita dalam berbagai hal, sehingga tanpa kita sadari bahwa kita telah menemukan sang motivator sejati yang tanpa pamrih, yang selalu memotivasi kita, pada setiap saat, sehingga membuat kita bahagia, meskipun hanya berupan ucapan maupun tulisan.

Usia tidak menjadi patokan, jenis kelamin tidak menjadi ukuran, jika teman dekat kita bisa merubah dari sebelumnya sehingga lebih baik dari sebelumnya dengan cara memotivasi kita lebih baik dari sebelumnya, itu adalah karunia Ilahi yang telah mempertemukan kita, sehingga kita lebih seimbang dan tetap tegar dalam menjalani hidup ini yang penuh tantang dan rintangan, selama kita masih diberi nafas, dan disini pentingnya bersosialisai, sehingga menghasilkan sang motivator sejati yang hebat yaitu teman dekat yang selalu memberikan energi positif untuk tetap bangkit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun