Persib Bandung gagal meraih poin penuh di kandangnya, ini merupakan raihan yang kurang memuaskan karena bermain di markas sendiri yang bertempat di Stadion Si Jalak Harupat, karena Persib Bandung dalam hal ini lagi berjuang untuk memperbaiki posisi klasmen, dituntut disetiap pertandingan untuk bermain gemilang dan selalu memanfaatkan momen baik dengan meraih poin penuh di kandang, sehingga perjalanan Persib Bandung tersendat setelah ditahan imbang Semen Padang (Sabtu, 09/09/2017).
Pengunduran Jadwal
Pengunduran jadwal bermain sangat berpengaruh, karena Persib di Liga 1, selalu bermain pada malam hari, sehingga adanya pengunduran jadwal bermain sore hari, stamina pemain Persib terkuras karena faktor cuaca.
Selalu Sulit Mengalahkan Semen Padang
Persib Bandung selalu mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan Semen Padang dibawah asuhan Nil Maizar, pada Liga sebelumnya Persib pernah kalah di kandang, dan di Liga 1 Persib di putaran pertama bertandang ke markas Semen Padang cenderung bertahan sehingga kedudukan berakhir skor kacamata, sedangkan di puataran kedua Persib hampir mengalami kekalahan, beruntung di menit akhir striker yang baru didatangkan dari Chad yaitu Ezechiel bisa menyamakan kedudukan.
Memasang Hariono dari Awal
Hariono yang mulai menurun performanya karena faktor usia, tidak sebagus dulu pemain yang sulit tergantikan, sehingga Michael Essien lebih menjaga kedalaman, karena Hariono tidak optimal dalam memutus serangan musuh dan terbukti banyak pelanggaran yang merugikan karena keterlambatan dalam memotong bola, juga sering salahnya mengumpan bola.
Pergantian Pemain
Memasukan Kim Jeffrey Kurniawan sangatlah tepat, meskipun setelah masuk Persib kebobolan setelah Hariono keluar dan setelah masuknya Kim, Essien menjadi lebih cenderung menyerang, tetapi yang di sayangkan pergantian Matsunaga yang lagi on fair oleh Atep sehingga dari sektor sayap Semen Padang kurang begitu tertekan, kecuali yang di isi oleh Febri Heryadi yang pada pertandingan lawan Semen Padang kurang begitu berkembang seperti biasanya karena pertahanan Semen Padang yang begitu disiplin.
Faktor Pelatih
Emral Abus yang sempat menjadi buah bibir sebagai pelatih bayangan/pelengkap karena Herrie Setyawan yang tidak mengantongi lisensi A AFC, dalam pertandingan melawan Semen Padang nampak terlihat bahwa strategi yang diterapkan sepertinya hasil karya sang asisten pelatih Herrie Setyawan, dan alhasil ketika Persib melawan Semen Padang sulit memenangkan pertandingan meskipun terus menekan, seperti halnya ketika Djanur menangani Persib, Herrie sebagai asistennya.