Istilah Kabeh Dulur yang berarti Semua Saudara dalam hali ini sangat cocok dalam mengupayakan damai antara Bobotoh dan The Jakmania, tidak hanya di peruntukan untuk Bobotoh dan Jakmania, meskipun yang bermasalah sekarang ini Bobotoh dan The Jakmania dengan alasan bahwa kita semua saudara dalam suporter Indonesia satu tanpa membedakan dari pihak suporter manapun.
Upaya damai mulai berhembus di stadion Patriot Bekasi Jum'at malam tanggal 28 Juli 2017, setelah terjadi tragedi  tanggal 22 Juli 2017 pada hari sabtu ketika Persija Jakarta di jamu Persib Bandung di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung. Meninggalnya seorang Bobotoh yang bernama Ricko Andrean berusaha melerai yang bisa di katakan oknum Bobotoh mengeroyok anggota Jakmania, tetapi beliau yang menjadi sasaran, sehingga mengalami luka serius dan sempat di bawah ke rumah sakit, selang beberapa hari beliau meninggal dunia di rumah sakit Santo Yusup pada hari kamis tnggal 27 juli 2017.  Â
Virus perdamaian menggema, terutama di media sosial sebagai sarana paling efektif untuk mensosialisasikan perdamaian antara kedua belah pihak yang selama ini berkonplik, baik dari pihak Bobotoh maupun The Jakmania, meskipun sebagian dari mereka ada yang belum setuju, terutama dari arus bawah yang langsung bersentuhan satu sama lain, meskipun dari pimpinan mereka telah mendeklarasikan perdamaian.Â
Seandainya upaya ini bisa terlaksana, mungkin nonton sepakbola baik dari pihak Bobotoh maupun Pihak The Jakmania bisa lebih nyaman dalam menyaksikan sepakbola secara langsung di stadion, mereka akan bebas berada di tribun dan mereka tak akan lagi di kawal oleh pihak keamanan atau tidak di perbolehkan datang ke stadion, baik ketika Persib main di Bandung atau Persija bermain di markasnya tempat mereka bermain home.
Pelaksanaan pertandingan yang bertaraf Internasional atau pertandingan yang akbar/spesial biasanya suka di laksanakan di stadion Gelora Bung Karno, Bobotoh tak kan lagi takut lewat jakarta untuk nonton di GBK, tidak seperti piala Presiden 2015, kala itu Persib melakukan pertandingan final, teror suporter Persija sudah menggema  mulai di gerbang tol sampai senayan, dan dari pihak DKI Jakarta lewat Gubernurnya kala itu mengerahkan keamanan semaksimal mungkin, dan tak ragu-ragu akan memberi hukuman bagi oknum suporter yang membuat kerusuhan, sehingga pertandingan berjalan lancar, meskipun dalam menyaksikan pertandingan final Piala Presiden bertujuan untuk mencari hiburan lewat menyaksikan sepakbola tetapi bagaikan mau terjun ke medan perang, mudah-mudahan jika perdamaian itu terjadi, maka tak kan terulang lagi.
Kendaraan Barracuda tak akan kelihatan jika pertandingan Persib lawan Persija atau sebaliknya, guna untuk melindungi para pemain yang mau masuk ke lapangan untuk melaksanakan pertandingan, tidak seperti sebelumnya, untuk melakukan konferensi pers pun tidak bisa di lakukan karena hal keamanan. Para pemain akan lebih nyaman bermain di lapangan tanpa teror suporter, official akan lebih tenang mendampingi di pinggir lapangan, tak kan ada kekerasan, pelempara botol mineral dan sejenisnya sehingga mengganggu jalannya pertandingan.
Suporter adalah hal yang terpenting dalam dunia sepak bola, karena tanpa suporter sepak bola akan terasa hampa, oleh karena itu perlu ada jaminan keamanan dari pihak suporter dengan sadar mulai dari diri sendiri untuk menjujunjung tinggi persaudaraan dan semua masalah bisa di selesaikan secara bersama dengan saling mengingatkan, menasehati, jika ada saudara-saudara kita yang khilap tanpa harus kekerasan, supaya perdamaian tetap terjaga terutama pihak suporter yang selalu berseteru seperti halnya Suporter/Bobotoh Persib (Viking,Bomber dll) dan Suporter Persija (The Jakmania).
Hidup akan lebih indah bila selalu berdampingan, hidup akan selalu resah jika mengutamakan permusuhan.
Salam Sepak Bola Nasional
Salam Suporter Indonesia Satu