Mohon tunggu...
Agus Kusdinar
Agus Kusdinar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Banyak Menulis tentang Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepakbola Tak Mengenal Generasi

20 Juli 2017   23:48 Diperbarui: 21 Juli 2017   00:05 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepakbola adalah permainan yang tak mengenal generasi dari zaman dulu sampai sekarang sepakbola selalu populer, dan banyak di mainkan oleh anak-anak di Desa maupun di Kota dengan tanah lapang seadanya berikut bolanya menggunakan bola plastik.

Generasi 80-an yang seperti kita kenal dengan dunia surat menyuratnya  di kalangan remaja terutama yang berhubung dengan kisah cinta, dan permainan tradisisionalnya yang khas Indonesia.

Generasi 90-an yang menurut sebagian pendapat merupakan generasi emas karena merupakan generasi transisi yang mengalami dua zaman (tahun 90-an dan tahun 2000-an) karena generasi 90-an yang paling populer  yaitu telepon koin dan wartel juga mengalami zamannya internet yang lebih menonjol dengan media sosialnya.

Generasi 2000-an adalah generasi milenium dimana aktipitas anak-anak sampai orang tua banyak di habiskan lewat dunia maya/internet yang lebih menonjol dengan dunia media sosial-nya, karena peralatan canggih lahir di generasi ini mulai dari Laptop sampai dengan Handphone canggihnya.  

Sepakbola adalah permainan yang tak mengenal generasi baik itu generasi di bawah tahun 80-an s/d generasi sekarang, yang terkenal dengan peralatan canggihnya mulai dari game play station, game online s/d dunia media sosial, sepakbola tetap hadir di lingkungan masyarakat meskipun fasilitas apa adanya. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bola plastik adalah bola sepak yang di kenal dari dulu untuk bermain bola yang di pergunakan oleh anak-anak, dari bawah lima tahun s/d anak Sekolah Dasar ada juga yang masih menggunakan lebih dari usia itu, karena bermain bola plastik tidak berbahaya oleh karena itu permainan bola itu sering di lakukan di mana saja termasuk di dalam rumah, halaman rumah, jalanan sampai tanah lapang.

Anak laki-laki balita biasanya lebih suka bermain bola di dalam rumah dengan menggunakan bola plastik atau karet beda dengan anak yang di kategorikan sudah duduk di bangku Sekolah Dasar mereka memilih di halaman rumah atau tanah lapang tempat mereka bermain.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sepakbola sangat baik untuk mendidik mental anak selain untuk kesehatan, karena permainan sepakbola mengajarkan kita untuk bekerjasama untuk mencapai tujuan, dan setiap orang memiliki tugas masing-masing sesuai dengan posisinya yang di miliki dan mengutamakan kerjasama tim untuk meraih kemenangan bukan menonjolkan individunya, karena pemain bintang sekalipun tidak akan bermain bagus tanpa kerjasama dengan yang lainnya. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi olahraga sepakbola sangatlah baik, terbukti dari dulu sampai sekarang banyak pertandingan-pertandingan, misal pertandingan persahabatan antara kampung dengan kampung lainnya, dan penulis juga membuktikan banyak mengenal orang  lewat sepakbola baik itu yang bersipat persahabatan maupun turnamen.

Indahnya bermain sepakbola di lapangan kita sebagi lawan dan di luar kita tetap sebagai sahabat itu merupakan sikap fair yang harus kita pegang oleh pelaku sepakbola, jangan sampai karena perselisihan di lapangan di bawa-bawa sampai ke luar lapangan sehingga menimbulkan konplik sosial yang berkepanjangan, karena sepakbola intinya alat silaturahmi selain olaharaga untuk mencapai prestasi.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sepakbola tak mengenal generasi, usia, tempat, semua pasti suka sepakbola meskipun sepakbola hampir 100% di gemari/di mainkan oleh laki-laki dan situasi saat ini sepakbola bukan hanya merupakan hoby semata tetapi sebuah pekerjaan yang menjajikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun