(lanjut cerita tentang astronom junior) ...gerimis yang turun kian kini jadi hujan yang deras. Anak-anak mulai ribut, gimana mau lihat bintang kalau air terus tercurah dari langit. Panitia tampaknya mulai kehabisan akal dan terus-terusan mohon agar semua yang hadir berdoa supaya yang di atas mau memberi langit cerah, barang satu jam saja. Tapi hujan belum juga mau reda. Akhirnya, panitia memanggil nama seseorang. Tyas ! Seorang gadis manis berjilbab dengan sedikit tersipu maju memenuhi panggilan itu. Nama saya Tyas yolansari, kelas delapan smp negeri tujuh palembang...ia memperkenalkan diri. Saya dan -rasanya-semua yang hadir kagum ketika kemudian mengetahui prestasi gadis jangkung berusia 13 tahun itu. Ia juara nasional lomba roket air 2010 dan ranking 9 (dari 33 peserta dari 12 negara) pada lomba di Australia. Saya dan-rasanya-semua yang hadir bertepuk tangan atas inspirasi dari Tyas, yang dengan rendah hati berkata, saya berharap dan yakin teman-teman dapat melakukannya lebih baik tahun ini, amin! Terimakasih Tyas. Terimakasih Tuhan. Telah Kau hadirkan satu bintang di langit malam ini yang kelam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H