Mohon tunggu...
Agus Kayoman
Agus Kayoman Mohon Tunggu... Guru - Buku Meg dan Biolaku, Kubenci Puisi

Guru yang sesekali menulis cerpen dan puisi\r\ntwitter @aggus8888

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu Muda Itu Menangis di Depanku

29 Maret 2011   07:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:20 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tadi pagi .isak tertahan mengganggu kantukku. Dalam remang dinihari kulihat seorang wanita yang menempati tempat duduk di depanku, isak itu berasal darinya. Dari percakapannya lewat telpon, disela sedu sedannya, aku menangkap aroma kdrt. 'kalo sekedar ngomong bae, maseh tahan aku buk, tapi kalu la maen tangan, lemak belari bae aku!' kucuri percakapan ibu muda itu dengan wanita setengah baya yang duduk di sebelahnya. Diam aku melongok ke depan, cahaya pagi membantuku mencuri kecantikan ibu muda itu. Kulit pipi yang putih, lehernya jenjang dihiasi rambut sebahu yang dikat kaqet gelang. Pria bodoh mana yang tega menyiayiakan wanita ini? Bis mengelinding dengan deras. Ibu muda itu tampaknya hampir sampai ditujuan. Suaranya mantap saat menbangunkan sang putri di pangkuannya, bangun nak kito ke tempat nenek dulu ! Ibu di sebelahnya menghapus matanya sambil berpesan, hatihati nak, sabar! Aku tertunduk ,rasa haru ikut pula menyungkupiku. Tapi dari keyakinannya saat menggugah putrinya aku berharap ia akan baik baik saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun