Aku adalah sunyi yang menyapamu di cermin saat kau menyisir rambut
dan memberi tahu tentang keabadian pada helai uban yang rontok dan jatuh
persis di ujung cuping hidungmu
dan aku bisa merasakan bagaimana kamu demikian terkejut,
bukankah dalam hatimu terbit keinginan untuk berbincang-bincang sejenak denganku?
bukankah masa lalu yang sangat gelap itu ingin kau curahkan kepadaku?
Tetapi
arogansimu yang elegan itu demikian kejam menafikan kehadiranku
dan mencampakkannya pada kegelisahan yang berdenyar pada sudut bibirmu
baiklah bila itu yang kau inginkan, aku terima. Aku takkan menyapamu lagi
aku akan diam di sini menunggu saat yang tepat
sehingga tiba kamu menyadari arti hidup ketika hidup itu telah berlalu
Yakin dan pasti, akulah yang paling akhir tertawa terbahak-bahak.
Karena aku adalah sunyi, ujung dari seluruh cerita yang tak terselesaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H