Mohon tunggu...
agus sulistiyono kasrip
agus sulistiyono kasrip Mohon Tunggu... -

Pengelana yang letih mengembara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku adalah Sunyi

16 Juni 2014   21:00 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:29 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah sunyi yang menyapamu di cermin saat kau menyisir rambut

dan memberi tahu tentang keabadian pada helai uban yang rontok dan jatuh

persis di ujung cuping hidungmu

dan aku bisa merasakan bagaimana kamu demikian terkejut,

bukankah dalam hatimu terbit keinginan untuk berbincang-bincang sejenak denganku?

bukankah masa lalu yang sangat gelap itu ingin kau curahkan kepadaku?

Tetapi

arogansimu yang elegan itu demikian kejam menafikan kehadiranku

dan mencampakkannya pada kegelisahan yang berdenyar pada sudut bibirmu

baiklah bila itu yang kau inginkan, aku terima. Aku takkan menyapamu lagi

aku akan diam di sini menunggu saat yang tepat

sehingga tiba kamu menyadari arti hidup ketika hidup itu telah berlalu

Yakin dan pasti, akulah yang paling akhir tertawa terbahak-bahak.

Karena aku adalah sunyi, ujung dari seluruh cerita yang tak terselesaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun