Dalam kegiatan belajar dengan hasil belajar (Palupi R et.al, 2014). Kesenjangan motivasi belajar antar peserta didik dalam suatu kelas dapat berakibat dalam menganggu lingkungan belajar di kelas.
Pembelajaran Problem Based Learning telah terbukti dapat membuat peserta didik menjadi aktif. Model pembelajaran PBL dapat mengurangi dominasi guru dalam mengajar di kelas. Model pembelajaran ini sekaligus dapat mengorganisir peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang diberikan guru pada kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada pelajaran Bahasa Jawa, hal tersebut dicerminkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar dan nilai ketuntasan hasil belajar peserta didik. (Mutiara et.al, 2016).
Model pembelajaran PBL mengajak peserta didik untuk berperan aktif selama proses pembelajaran atau pembelajaran berpusat pada peserta didik dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Model pembelajaran PBL memfasilitasi peserta didik untuk memecahkan suatu masalah berdasarkan pengalaman yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang dipelajari dengan melibatkan guru dalam prosesnya.Â
Namun selain memiliki banyak kelebihan, model pembelajaran PBL juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya; guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti LKPD untuk membantu membimbing diskusi peserta didik dan skenario pembelajaran lebih awal sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, guru harus mengenali karakteristik peserta didik dan dapat mengelompokkan peserta didik secara rata sehingga dalam menerapkan pembelajaran PBL peserta didik dapat berdiskusi dengan lancar.
Dalam rangka meningkatkan motivasi belajar peserta didik, guru memberikan video animasi. Video animasi bisa diambil dari youTube atau membuat sendiri. Selain untuk menarik minat belajar peserta didik, guru harus teliti dalam menganalisa konten yang ada dalam video apakah sudah sesuai dengan teori yang benar atau tidak. Video animasi unggah-ungguh basa disajikan dengan tampilan yang menarik, namun mengandung penjelasan materi unggah-ungguh basa dengan memvisualisasikan masing-masing unsur. Ketika peserta didik mulai termotivasi dalam belajar, maka hasil belajar peserta didik mengalami kenaikan yaitu yang mencapai nilai KKM sebesar 85, 22% dan nilai keaktifannya dilihat dari diskusi dan presentasi dengan predikat amat baik.
Sumber:
Emda, Amna. (2017). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran. Lantanida Journal, 5(2), 193-196.
Fridaram, Olivia, Elisabet Istharini, Petra Gian Cinta Cicilia, Asih Nuryani, Doddy Hendro Wibowo. (2020). Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik dengan Bimbingan Klasikal Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 161-170
Muhammad, Maryam. (2016). Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran. Lantanida Journal, 4(2), 88-97.
Mutiara, Andi Suharman, Iceng Hidayat. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Pelajaran Kimia Di Kelas XI MIA 3 SMAN 1 INDRALAYA. Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia, 3(2), 179- 184
Palupi, R, Sri Anitah, Budiyono. (2014). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Dalam Mengelola Kegiatan Belajar Dengan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII Di SMPN N 1 Pacitan. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, 2(2), 157-170, Edisi April 2014