Gak tahu dia kalo modus ini terlalu umum. Dulu banget, lewat email, ada permintaan pertemanan dari 'orang-orang kaya' yang mau investasi. Lalu, habis itu, di FB banyak permintaan pertemanan dari tentara perempuan Amerika atau dokter sing seksi-seksi. Selanjutnya, mungkin karena fotoku ketok nek ngustad, gantian mbak-mbak bule dengan nama-nama mambu Ngarob. Nha sekarang-sekarang ini lewat IG, dengan alesan, ingin punya teman internasional. Tidak lagi bule, tapi mongoloid. Sebelum ini ada mbak2 malesiya ngajak kenalan ujungnya diajak bisnis. Jualan produk branding, ya aku bilang,'harga segitu itu terlalu mahal, gak ada yang beli' Dia mutung. Blok akun. Terakhir, mbak e sing kayak Blekping ini nawarin investasi kripto.
Laa haula wa laa quwwata illa billah.
Pun bapak-bapak, mas-mas, semoga kita semua terlindung dari scam, fraud, pishing, dan segala macam pengglembukan social engineering semacam ini lagi.
Gak usah gampang silau dengan barang-barang bening. Tahu diri lah kita itu siapa. Ra sah GR an. Dikagumi anak istri saja lebih barokah.
Jaga pandangan. Semoga kita semua selamat dunia akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H