Mohon tunggu...
Agus Holid
Agus Holid Mohon Tunggu... Buruh - Author

Love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Love

Melengkapi Bukan Mencari Kesempurnaan

8 Desember 2024   18:31 Diperbarui: 8 Desember 2024   19:00 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Pandangan Pertama bisa jadi Cinta, Cinta datang tak memandang kasta. Dari mata turun kehati, Cinta datang hatipun riang. Cinta sejati bukanlah tentang mencari kesempurnaan, tetapi lebih tentang bagaimana kita saling melengkapi satu sama lain. Dengan sudut pandang filosofis dan reflektif, pembahasan ini akan memperkuat ide bahwa hubungan yang kokoh dibangun atas dasar menerima kekurangan pasangan dan saling bertumbuh bersama.

Tidak ada yang secara sempurna sempurna di dunia ini. Begitu juga dalam hubungan cinta. Seringkali, kita terjebak dalam pola pikir bahwa pasangan hidup harus menjadi sosok yang sempurna, tanpa cela, tanpa kesalahan. Namun, pada hakikatnya, cinta sejati bukanlah tentang mencari kesempurnaan dalam pasangan, melainkan tentang bagaimana kita melengkapi satu sama lain, baik dalam kelebihan maupun kekurangan.

Konsep melengkapi dalam cinta merupakan fondasi yang kokoh dalam menjalin hubungan yang sehat dan berkelanjutan. Saat kita memahami bahwa setiap individu memiliki keunikan dan kelemahan masing-masing, kita belajar untuk menerima pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dalam kompleksitas hubungan, kita saling melengkapi untuk tumbuh bersama dan menjadi lebih baik.

Seiring berjalannya waktu, pasangan yang awalnya mungkin terlihat "kurang sempurna" bagi kita, menjadi sosok yang kita butuhkan untuk melengkapi kehidupan. Kita belajar menghargai perbedaan, saling mendukung dalam tantangan, dan bersama-sama mengejar impian. Dalam kebersamaan itulah kita menemukan kebahagiaan sejati, karena kita tidak sendirian melangkah, tetapi saling berpegangan tangan untuk mengarungi liku-liku kehidupan.

Filosofi cinta yang membumi ini mengajarkan kita bahwa cinta sejati bukanlah tentang penampilan sempurna atau kekayaan material, melainkan tentang kedalaman hubungan yang didasari oleh penghargaan, pengertian, dan komitmen. Ketika kita memahami bahwa cinta sejati melibatkan proses saling melengkapi, kita dapat membangun hubungan yang langgeng dan penuh makna.

Jadi, daripada terus-menerus memburu kesempurnaan yang tidak nyata, mari kita fokus pada bagaimana kita dapat saling melengkapi dalam hubungan cinta. Dengan menerima pasangan apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kita akan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Karena pada akhirnya, cinta sejati bukanlah tentang menemukan seseorang yang sempurna, tetapi tentang menjadi pasangan yang saling melengkapi dan tumbuh bersama.(a.holid/srg)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun