Kebanggaan tersendiri bagi seorang guru seperti saya adalah mendapat pengakuan yang melebihi tugas utama. Bisa dikatakan, diajak bergabung oleh Direktorat Pembinaan SMA untuk menjadi fasilitator kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 suatu haldi atas impian.
Efek dari pengakuan tersebut salah duanya adalah sering diundang oleh SMA,Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten/Provinsi, atau lembaga lain yang berkepentingan dan menjadi moderator untuk nara sumber Kurikulum 2013.
Entah berapa SMA yang memercai saya sebagai nara sumber implementasi Kurikulum 2013. Pengalaman berinteraksi serta berdiskusi dengan guru-guru menambah pengalaman yang tidak ternilai. Secara langsung saya dapat mengetahui hambatan dan tantangan yang dihadapi mereka yang bersifat individual maupun kelompok.
Pada awaldiberlakukan Kurikulum 2013 permasalahan yang mereka sampaikan seputar pemahaman terhadap kurikulum baru ini. Belakangan permasalahan yang dihadapi mereka adalah bagaimana merencanakan pembelajaran sampai mengimplementasikannya. Alhamdulillah melalui diskusi sedikit banyaksaya dapat membantu mereka untuk memahami dan mengimplementasikan Kurikulum 2013 di kelas.
Menjadi moderator nara sumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bukanlah sekadar memandu nara sumber berbicara, namun memahami identitas, latar belakang, dan karakter peserta merupakan hal yang harus terlebih dahulu dipahami. Berbicara dengan nara sumber pra presentasi merupakan suatu hal penting yang musti dilakukan moderator setelah mengetahui secara singkat siapa nara sumber yang dihadirkan dari panitia penyelenggara. Dalam obrolan pra presentasi, saya biasanya menyampaikan waktu yang tersedia, bertanya pola presentasi yang akan dilakukan sesuai waktu yang tersedia, pembagian waktu antara presentasi dengan tanya jawab, dan mohon maaf sebelumnya saya sampai kepada mereka bahwa selaku moderator dapat saja saya mengingatkan ketersedian waktu tersisa disela nanti mereka presentasi.
Adapun nara sumber yang pernah saya pandu dalam acara-acara mengenai kurikulum dan/atau Kurikulum 2013 antara lain: Prof. S. Hamid Hasan, MA, Ph.D; Prof. Dr. Udin S. Winataputra, MA; Prof. Dr. Abdullah Alkaff, M.Sc., Ph.D.; Prof. Zamroni, Ph.D; dan Prof. Prof. Dr. Muchlas Samani. Betapa tidak, sebagai seorang guru, saya mendapatkan karunia yang begitu besar dari Allah Swt. setidaknya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, sambil memandu mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang banyak serta tinggi dan bisa jadi halini tidak akan didapatkan oleh semua guru.
Kesempatan memandu diantara mereka terakhir tanggal 27 Agustus 2014 yang lalu. Memoderatori Prof. Dr. Abdullah Alkaff, M.Sc., Ph.D.dalam acara Workshop Bimibingan Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMA Tingkat Nasional di Hotel Ambhara Jakarta.
Satu ilmu yang saya peroleh dari beliau adalah ketika menjawab pertanyaan dari peserta (mereka adalah yang terbaik dari delapan mata pelajaran Wajib A dan B setiap provinsi) selalu fokus dan berusaha tidak keluar dari materi yang disampaikan. Hal ini tampaknya agar waktu yang tersedia dimanfaatkkan secara efesien dan efektif pada lingkaran kajian sehingga tidak memunculkan pertanyaan-pertanyaan susulan yang tidak konteks.
Salahsatu pengetahuan penting yang saya dapatkan adalah penguatan terhadap pengetahuan yang telah saya miliki mengenai penilaian pada Kurikulum 2013. Aneka pengetahuan mengenai penilaian tersebut kiranya patut saya tuliskan dalam artikel tersendiri. Setidaknya istilah mean, modus, dan optimal pada pelaksanaanpenillaian pembelajaran mulai saya pahami setelah mumpuni dalam memahamipenilaian autentik yang menjadi salah satu roh Kurikulum 2013.
Semoga pengalaman berbagi pengetahuan dengan kawan-kawan guru dan kesempatan menjadimoderator untuk para profesor menjadikan saya lebih arif dalam memahami dan memaknai arti perubahan, termasuk perubahan kurikulum di Indonesia tercinta ini.Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H