Udar Asumsi dan Membangun Perspektif
Dr. Agus Hermanto
Asumsi yang ada pada benak kita adalah asumsi yang tabu, adapun sejatinya adalah realita yang terjadi, seperti halnya kita kita diminta untuk menarasikan atau menggambar rute dari rumah kita menuju titik tertentu, kita akan menggambarkan apa yang terdetik dalam benak kita, sehingga tidak semua dapat kita gambarkan secara menyeluruh, adapun sejatinya, masih banyak hal-hal penting yang belum kita gambarkan dalam alur tersebut. Begitulah asumsi kita pada saat kita melihat dan memandang sesuatu, apa yang kita lihat, dengar dan saksikan haruslah berdasarkan pada data yang menunjukkan realita yang terjadi, sebagai data empirik. Sebagai pelopor moderasi beragama, haruskah benar-benar mampu memahami sebuah realita yang terjadi secara benar, dan tidak sekedar asumsi kita yang dikedepankan, sehingga asumsi kita belum menunjukkan kebenaran mutlak. Maka sebagai pelopor harus benar-benar mampu menggali sebab dan faktor yang melatarbelakangi hal tersebut, agar penilaian kita bisa objektif. Asumsi dalam beragama biasanya yang terjadi adalah bahwa kita merasa paling benar dalam beragama, padahal agama adalah hal yang bersifat intertum, dan pribadi serta tidak dapat diintervensi oleh orang lain. Sedangkan asumsi seseorang beragama biasanya sering terjebak pada pemahaman yang telah dipahami atau mengikuti suatu pemahaman yang telah diikuti tanpa mau terbuka atas pemahaman baru yang seharusnya diterapkan. Untuk dapat membangun perspektif baru, kita harus terbuka terhadap sebuah fenomena yang ada dengan tidak berpatokan pada prasangka-prasangka yang belum pasti kebenarannya.
Dalam menghadapi situasi dan kondisi ini, maka dibutuhkan keterbukaan, yaitu membuka cara pikir kita secara inklusif, membuka hati dengan cara lapang dada dan ikhlas, dan membuka perasaan, agar tidak selalu kecil hati dan terkungkung pada suatu pemahaman yang telah diasumsikan.
Agama adalah hidayah yaitu petunjuk pada setiap pemeluknya agar senantiasa selama baik secara duniawi maupun ukhrawi. Dengan agama, maka manusia akan memiliki langkah pasti dan jalan yang benar, serta akan mengetahui batasan-batasan yang harus dijauhi. Wallahualam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI