Mohon tunggu...
Agus hendryawan
Agus hendryawan Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

mahasiswa informatika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PMM 79 UMM Buat Budikamber untuk Bantu Pangan Warga Desa Banjararum

27 Agustus 2020   15:42 Diperbarui: 27 Agustus 2020   15:56 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kelompok 79 gelombang 6 terdiri dari 5 anggota dari beberapa prodi diantaranya agroteknologi, sosisologi dan informatika. Salah satu bentuk dari PMM adalah pembuatan dan pendampingan maka dari itu kelompok 79 memiliki inisiatif budidaya ikan dalam ember (BUDIKDAMBER). Budikdamber merupakan salah satu inovasi bidang Aquaponik yang merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam ember. Budikdamber sangat bermanfaat di masa pandemic ini untuk ketahanan pangan rumah tangga dan untuk memanfaatkan lahan sempit.

Desa banjararum yang masih termasuk dalam wilayah kecamatan rengel di masa pandemic ini termasauk dalam zona merah. Berdasarkan data terakhir dari pemkab bahwa wilayah rengel terkonfirmasi positif 4 orang, sehingga aktifitas warga banyak dilakukan dirumah untuk mematuhi protocol kesehatan. Kegiatan Budikdamber ini juga mampu untuk mengisi waktu luang dan mengurangi kebosanan di saat pandemic. Proses pembuatan dan budidayanya juga mudah tanpa memerlukan listrik.

Sistem budidaya Ikan dan sayuran dalam ember sangat mudah dilakukan, murah dalam pembuatannya dan aplikatif karena tidak perlu membutuhkan tempat yang luas adalah kunci dalam sistem budikdamber. Ikan menyediakan hampir semua nutrisi bagi tanaman. Ada berbagai jenis ikan yang dapat digunakan dalam sistem aquaponik. Disini PMM 79 UMM menggunakan ikan lele sebanyak 25 ekor bibit dengan ukuran 6-7 cm dalam setiap ember ukuran 40 liter. ikan lele dipilih karena dari segi ketahanan, nilai ekonomis, serta tingkat konsumsi yang bagus.

dokpri
dokpri
Untuk melakukan budidaya aquaponik tidak memerlukan alat yang mahal, tetapi kita dapat menggunakan barang-barang yang ada di sekitar kita. Alat dan bahan yang digunakan adalah, ember, kawat, arang sebagai media aquaponik, bisa berupa arang batok kelapa arang sekam atau arang kayu, gelas plastic pop ice atau air mineral, solder untuk melubangi gelas dan ember, tang untuk memotong kawat, serta benih kangkung atau batang kangkung sisa beli dipasar juga mampu digunakan.

Kegiatan ini diawali dengan mengedukasi kepada warga mengenai aquaponic dan budikdamber, setelahnya dilanjutkan dengan memberikan Langkah -- langkah bagaimana merawat dan menjaga sistem aquaponic dan budikdamber agar nanti panen yang di hasilkan dapat sesuai dengan apa yang di harapkan dan mampu membantu warga dikala pandemi. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan adalah pemberian pakan secukupnya.

Harapannya dari kegiatan ini warga dapat teredukasi dan termotivasi untuk kedepannya terus membuat dan melanjutkan sistem aquaponic dan budikdamber ini,sehingga dapat menjadi salah satu kegiatan yang membantu perekonomiannya warga dikala pandemi seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun