Pembukaan
Beberapa hari kemarin saya mendapat kiriman video dari anak saya yang sedang berlibur di rumah keluarga di Bandung. Video tersebut menampilkan atraksi Doger Monyet yang berkeliling dari kampung ke kampung, menghibur anak-anak dengan monyet berperilaku lucu yang diiringi alat musik sederhana.Â
Bagi anak-anak, ini adalah hiburan yang menarik. Tapi sebagai orang dewasa, saya melihatnya dengan perspektif berbeda. Ada banyak hal yang terlintas di benak saya mulai dari kesejahteraan hewan, perjuangan pedoger untuk mencari nafkah, dan cara saya bisa menjelaskan situasi ini kepada anak saya.
Kisah Doger Monyet menjadi tantangan refleksi dalam hal peran saya sebagai orang tua, juga berkaitan dengan pengalaman tidak menyenangkan dengan akun GoPay saya yang sempat diretas.Â
Keamanan Digital: Pelajaran Berharga
Beberapa waktu lalu, akun GoPay saya diretas. Meski sempat panik, saya segera mengambil langkah cepat untuk memblokir dan menghapus akun tersebut. Dari kejadian ini, saya menyadari betapa pentingnya menjaga keamanan data pribadi dan akun digital kita. Dunia digital memang memberikan kemudahan, tetapi juga penuh risiko jika kita lengah.
Sebagai gantinya, saya memutuskan untuk menggunakan akun GoPay nomor baru untuk keperluan administrasi di Kompasiana. Saya memberikan semua saldo yang masuk kepada anak saya sebagai bentuk motivasi dan apresiasi, karena selama ini dia rajin mengirimi saya foto dan video yang dianggapnya bisa jadi artikel.Â
Reaksi anak saya sangat membahagiakan. Ia tampak senang dan merasa dihargai. Saya melihat ini sebagai kesempatan untuk mengajarkan tentang tanggung jawab dan pengelolaan keuangan kepadanya.
Refleksi dari Doger Monyet
Saat menonton video Doger Monyet, saya teringat pada kompleksitas dunia yang kita tinggali. Di satu sisi ada hiburan sederhana yang menghibur anak-anak, di sisi lain ada pertanyaan besar tentang kesejahteraan hewan dan kondisi sosial pedogernya.Â