Ketika berkendara pulang pada suatu hari yang melelahkan, saya dihadapkan pada situasi yang tidak menyenangkan. Di sebuah perumahan, sebuah mobil dan sepeda motor diparkir bersebelahan di jalan umum, menyisakan celah yang sangat sempit.Â
Kelelahan membuat saya memutuskan untuk melaluinya, namun malang mobil saya dan mobil yang terparkir itu tergores. Meski cukup menyakitkan, insiden ini memberi saya pemahaman tentang pentingnya tertib parkir dan bagaimana kebiasaan kecil bisa berdampak besar bagi masyarakat luas.
Parkir di Jalan Umum: Kebiasaan yang Meresahkan
Fenomena memarkir kendaraan di jalan umum terutama di depan rumah, telah menjadi hal yang wajar di banyak lingkungan perumahan. Padahal sejatinya jalan adalah fasilitas publik yang digunakan untuk mobilitas, bukan untuk kepentingan pribadi. Ketika seseorang memarkir kendaraannya di jalan, mereka secara tidak langsung mengurangi hak pengguna jalan lainnya.
Dalam kasus saya celah sempit akibat parkir sembarangan tersebut selain menimbulkan kerusakan pada kendaraan, juga berpotensi munculnya konflik. Beruntung saya memilih untuk bertanggung jawab dengan mengganti kerusakan kendaraan yang terparkir, meskipun situasi ini dapat dihindari jika kendaraan tersebut berada di dalam garasi.
Tanggung Jawab Pemilik Kendaraan
Sebagai pemilik kendaraan, saya selalu berusaha memarkir mobil di dalam garasi. Meskipun rumah saya tidak besar, saya tetap menyediakan ruang khusus untuk parkir kendaraan. Hal ini saya lakukan sebagai bentuk kesadaran bahwa kepemilikan kendaraan tidak hanya soal membeli, tetapi juga tentang tanggung jawab mengelolanya tanpa mengganggu orang lain.
Namun, tidak semua pemilik kendaraan berpikir serupa. Banyak yang memanfaatkan jalan umum sebagai area parkir dengan alasan keterbatasan ruang, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain.
Konsekuensi dari Parkir Sembarangan