Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Refleksi Kasus Guru Honorer Supriyani

23 Oktober 2024   19:44 Diperbarui: 23 Oktober 2024   19:46 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paradoks Kampanye Anti Kekerasan di Sekolah dan Tantangan yang Dihadapi Guru

Di tengah gencarnya kampanye anti kekerasan di sekolah, dunia pendidikan di Indonesia sedang menghadapi tantangan besar. Salah satu kasus yang menarik perhatian publik saat ini adalah peristiwa yang menimpa Supriyani, S. Pd., seorang guru di Sulawesi Tenggara, yang harus berhadapan dengan hukum karena sebuah insiden dengan muridnya. 

Kasus ini mencerminkan fenomena paradoks dalam pendidikan, di mana niat baik untuk melindungi hak anak justru berimbas pada tekanan yang besar terhadap profesi guru.

Supriyani, S. Pd. Sebuah Kasus yang Memicu Pertanyaan

Supriyani, seorang guru berdedikasi yang telah mengabdi di dunia pendidikan selama bertahun-tahun, kini berada dalam posisi sulit. Tuduhan yang ia terima terkait insiden dengan seorang murid di kelasnya memicu perhatian media dan masyarakat luas. 

Meskipun Supriyani bersikeras bahwa ia tidak bersalah dan hanya menjalankan tugasnya sebagai pendidik, tekanan dari keluarga murid akhirnya membawanya ke pengadilan.

Kasus ini menjadi viral karena Supriyani memilih untuk tidak mengakui kesalahan yang tidak ia lakukan, meskipun ada tekanan yang memaksanya untuk meminta maaf. Ini mengundang diskusi tentang posisi guru di tengah kampanye anti kekerasan yang massif di sekolah. 


Saya yang merasa bahwa Supriyani adalah korban dari interpretasi yang tidak seimbang mengenai apa yang disebut sebagai kekerasan dalam konteks pendidikan.

Fenomena Paradoks dalam Pendidikan

Apa yang terjadi pada Supriyani sebenarnya bukanlah kasus yang berdiri sendiri, banyak guru di Indonesia mengalami tekanan serupa ketika tindakan pendisiplinan mereka terhadap siswa dianggap sebagai bentuk kekerasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun