Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hidroponik di Sekolah, Langkah Kecil untuk Masa Depan Hijau

19 Oktober 2024   19:52 Diperbarui: 19 Oktober 2024   19:57 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan: Membangun Kesadaran Lingkungan sejak Dini

Di tengah meningkatnya tantangan lingkungan dan isu krisis iklim, pendidikan lingkungan menjadi semakin penting. Salah satu langkah konkret yang dilakukan oleh sekolah kami adalah melalui kegiatan Rekayasa Pertanian Hidroponik. 

Program ini mengajarkan keterampilan bertani modern kepada siswa, dan menanamkan nilai keberlanjutan dan rasa peduli terhadap lingkungan.

Mengapa Hidroponik? Solusi di Tengah Lahan Terbatas

dokpri
dokpri

Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa tanah dengan memanfaatkan air yang kaya nutrisi. Teknik ini sangat relevan dengan kondisi perkotaan, di mana lahan pertanian semakin terbatas. Melalui hidroponik, siswa belajar bahwa bertani tidak selalu memerlukan lahan luas. Ini adalah inovasi yang memadukan efisiensi, keberlanjutan, dan kreativitas.

Proses Pembelajaran dan Pengalaman Siswa

Dalam kegiatan ini, siswa terlibat dalam seluruh proses mulai dari persiapan instalasi hidroponik, penanaman bibit, hingga pemantauan pertumbuhan tanaman. Melalui pendekatan project-based learning, siswa diajak untuk bekerja secara kolaboratif dalam kelompok, memecahkan masalah, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

dokpri
dokpri

Kegiatan ini juga melibatkan praktik langsung seperti:

  • Pengukuran pH dan konsentrasi nutrisi untuk memastikan kualitas air.
  • Pengaturan sirkulasi air dengan pompa otomatis.
  • Monitoring pertumbuhan tanaman hingga siap panen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun