Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teori dan Fakta di Balik Peristiwa 30 September 1965

1 Oktober 2024   15:19 Diperbarui: 1 Oktober 2024   15:40 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumur Maut yang ada di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (31/8/2023).(KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira) 

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) merupakan salah satu peristiwa paling kontroversial dalam sejarah Indonesia, dan berbagai teori tentang siapa sebenarnya dalang di balik kudeta ini terus berkembang. Beberapa teori ini didasarkan pada pandangan politik, ideologi, dan interpretasi atas bukti yang ada. Berikut adalah beberapa teori utama yang sering diangkat:

1. Teori Keterlibatan PKI (Partai Komunis Indonesia)

Ini adalah narasi resmi yang didukung oleh Orde Baru di bawah Presiden Suharto. Menurut teori ini:

  • PKI adalah dalang utama di balik G30S, dengan tujuan menggulingkan kekuasaan militer dan pada akhirnya mengganti ideologi negara dari Pancasila menjadi komunisme.
  • D.N. Aidit, Ketua PKI, disebut sebagai otak dari gerakan ini, dengan dukungan sejumlah anggota PKI di dalam militer yang ingin menghancurkan kekuatan Angkatan Darat.
  • Narasi ini didukung oleh fakta bahwa beberapa perwira militer yang terlibat dalam G30S, seperti Letkol Untung, adalah simpatisan PKI.

Namun, setelah jatuhnya Orde Baru, banyak ahli sejarah dan akademisi menilai bahwa bukti-bukti yang digunakan dalam narasi ini kurang kuat dan mungkin terlalu politis.

2. Teori Keterlibatan Militer (Suharto)

Teori ini menyatakan bahwa Jenderal Suharto mungkin mengetahui atau bahkan terlibat dalam perencanaan G30S untuk merebut kekuasaan:

  • Menurut teori ini, Suharto menggunakan peristiwa ini sebagai alasan untuk melancarkan pembersihan PKI dan membangun dukungan militer untuk merebut kekuasaan dari Presiden Soekarno.
  • Ada klaim bahwa Suharto, yang saat itu merupakan Panglima Kostrad, tidak menjadi target G30S, meskipun dia adalah perwira tinggi Angkatan Darat yang kuat. Sebagian orang melihat ini sebagai indikasi bahwa Suharto sengaja dibiarkan tidak tersentuh oleh para pelaku G30S.
  • Teori ini menyatakan bahwa Suharto memanfaatkan situasi kacau pasca-G30S untuk melakukan kudeta terhadap Soekarno secara perlahan.

3. Teori Soekarno Terlibat atau Mengetahui G30S

Beberapa teori menyebutkan bahwa Presiden Soekarno mungkin mengetahui atau bahkan mendukung Gerakan 30 September, namun terkejut ketika gerakan tersebut berubah menjadi kudeta berdarah:

  • Dalam teori ini, Soekarno mungkin terlibat atau setidaknya memberi restu kepada operasi untuk mencegah apa yang disebut "Dewan Jenderal" yang konon berencana menggulingkannya.
  • PKI dan para simpatisan dalam militer bisa jadi hanya mencoba melindungi Soekarno dari ancaman yang mereka yakini datang dari kelompok militer anti-komunis, tetapi situasi dengan cepat berubah menjadi kekacauan.

Teori ini, meskipun tidak mendapat banyak dukungan, mencoba menjelaskan keterkaitan antara PKI, militer, dan Soekarno.

4. Teori Keterlibatan CIA dan Amerika Serikat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun