3. Hindari Batuan Licin di Dasar Sungai
Saat melintasi sungai, waspadai batu-batu yang ada di dasar sungai. Batu-batu ini sering kali tertutup oleh lumut yang sangat licin. Jika Anda terpeleset, tidak hanya risiko terjatuh yang dihadapi, tetapi juga bisa terbawa arus yang deras. Sebaiknya gunakan alas kaki yang memiliki daya cengkram kuat atau carilah rute dengan dasar sungai yang lebih stabil dan aman untuk dilalui.
4. Amati Arus Permukaan dan Bawah
Arus sungai sering kali memiliki perbedaan kekuatan di permukaan dan di bagian bawah. Meskipun di permukaan terlihat tenang, di bawah permukaan bisa saja terdapat arus yang sangat kuat. Ketika arus bawah lebih kuat, risiko terseret semakin besar. Pastikan untuk selalu menggunakan alat bantu seperti tongkat untuk mengecek kekuatan arus sebelum menyeberang.
5. Gunakan Tali Pengaman atau Rantai Manusia
Saat menyeberangi sungai dengan kelompok, sangat disarankan untuk menggunakan tali pengaman yang diikat pada titik yang kuat di tepi sungai. Jika tidak ada tali, Anda dapat membentuk rantai manusia dengan saling bergandengan tangan, di mana anggota paling kuat berada di sisi arus sungai. Ini membantu menjaga keseimbangan dan mencegah terseret arus.
6. Perhatikan Ketinggian Air
Jika air sungai mencapai lutut, waspadai peningkatan risiko. Saat air mencapai pinggang atau lebih tinggi, risiko terseret arus semakin besar, terutama jika aliran air cukup deras. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya hindari untuk menyeberang. Tunggu hingga air surut atau cari jembatan terdekat yang lebih aman.
7. Bawa Perlengkapan Keselamatan
Selalu siapkan perlengkapan keselamatan seperti jaket pelampung saat menyusuri atau menyeberangi sungai yang memiliki kedalaman dan arus yang tidak bisa diprediksi. Ini adalah langkah pencegahan yang sangat penting jika terjadi situasi darurat. Selain itu, membawa peta topografi atau GPS juga membantu untuk mengetahui jalur aman di sekitar sungai.
Penutup