Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Ulasan Film Uglies yang Mengajak Kita Merenung

20 September 2024   11:15 Diperbarui: 12 Oktober 2024   01:26 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
screenshot akun Netflix (dokpri)

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang film ini, saya ingin mengingatkan bahwa ulasan ini akan mengungkap beberapa detail penting dari alur cerita. Jika Anda belum menonton film ini dan ingin menikmatinya tanpa bocoran, saya sarankan untuk menonton terlebih dahulu sebelum melanjutkan ulasan ini.

Sebuah film fiksi ilmiah yang diadaptasi dari sebuah novel Uglies karya Scott Westerfeld, Film Amerika tahun 2024 yang disutradarai oleh McG plotnya berpusat pada masyarakat distopia pasca apokaliptik di masa depan. Saya coba menyimpulkan pesan tersirat dan tersurat dari film ini.

Sebuah kehidupan rekayasa yang coba manusia terapkan mendekati penerapan kesempurnaan penampilan dengan merubah penampilan alami dengan bedah kosmetik, dikatakan sebagai perbaikan peradaban sebelumnya yang hanya merusak alam tapi justru kehidupan mereka sendiri jauh dari kehidupan alami.

Kebudayaan mereka mendapat perlawanan dari sekelompok masyarakat yang menentangnya, sekelompok masyarakat ini dipimpin oleh seorang yang bernama David. Mereka hidup alami jauh dari kehidupan yang berpusat di kota yang segalanya penuh rekayasa.

Tally seorang remaja yang awalnya berdiri ditengah-tengah antara kelompok masyarakat rekayasa dan kelompok the smoke yang dipimpin David, pendiriannya berubah setelah mengenal Shal yang mengenalkannya dengan David. Sisi kemanusiaan yang berdiri pada kodratnya untuk menua, dan mewarisi gen dari kedua orangtuanya.

Tapi kelompok manusia rekayasa dengan para ilmuwan yang mendukungnya merubah cara pandang manusia alami setelah menjalani proses bedah kosmetik sekaligus praktik cuci otak yang dilakukan. Mereka melakukan bedah kosmetik dan cuci otak secara paksa bahkan proses itu sendiri telah merubah cara pandang setiap pribadi termasuk teman dekat Tally sebelum mengalami bedah kosmetik dan cuci otak Peris yang dulu kekasihnya seakan mencampakan Tally begitu saja.

Begitu juga hal serupa terjadi pada Shal, Shal yang sebelumnya sangat menentang berbalik 180 derajat setelah mengalami bedah kosmetik dan cuci otak secara paksa. Shal menolak untuk disembuhkan karena pada umumnya semua pribadi yang telah menjalani proses cuci otak dan bedah kosmetik merasa dirinya lebih bahagia dari pada sebelumnya.

Di ending cerita Tally bersedia menyerahkan diri untuk menjalani bedah kosmetik dan cuci otak dan berjanji pada David serta keluarganya untuk kembali dan menjadi objek penemuan penetralisir semua efeknya. Tapi teka-teki masih menggantung difilm ini, karena Tally kelihatan bersikap sama seperti Shal dan Peris.

Film Uglies (2024), yang diadaptasi dari novel karya Scott Westerfeld, membawa penonton ke dalam sebuah dunia distopia futuristik di mana kesempurnaan fisik menjadi standar utama masyarakat. Film ini menyajikan tema yang dalam tentang identitas, kebebasan individu, dan konflik antara penampilan luar dengan kemanusiaan sejati.

Di dunia yang penuh rekayasa ini, remaja seperti Tally harus menjalani prosedur bedah kosmetik saat berusia 16 tahun untuk berubah menjadi Pretty yang tampan atau cantik menurut standar masyarakat tersebut. Prosedur ini bukan sekadar tentang fisik, tetapi juga menyertakan cuci otak yang menghapus pemikiran kritis dan individualitas, menggantinya dengan mentalitas konsumerisme dan kepatuhan. Film ini menyiratkan kritik tajam terhadap obsesi modern terhadap penampilan fisik dan tekanan sosial untuk menyesuaikan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun