Dari mengikuti Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI ke-30 yang lalu saya mendapat banyak ilmu tentang menulis, diantaranya adalah bagaimana cara menjaga marwah tulisan kita.
Menjaga marwah sebagai penulis atau blogger melibatkan beberapa aspek, diantaranya:
- Integritas dan Kejujuran: Selalu tulis dengan jujur dan berdasarkan fakta. Hindari menyebarkan informasi yang tidak benar atau menyesatkan. Verifikasi setiap informasi sebelum dipublikasikan.
- Etika Penulisan: Hormati etika penulisan dengan menghindari plagiarisme. Jika kita mengutip atau mengambil referensi dari sumber lain, pastikan untuk memberikan kredit yang sesuai.
- Konsistensi: Konsisten dalam gaya penulisan dan topik yang diangkat. Konsistensi menunjukkan komitmen dan dedikasi kita terhadap bidang yang kita tekuni.
- Sopan Santun: Gunakan bahasa yang sopan dan santun, terutama saat berinteraksi dengan pembaca atau saat memberikan kritik terhadap topik tertentu. Hindari penggunaan bahasa yang kasar atau ofensif.
- Responsif dan Terbuka: Berinteraksilah dengan pembaca dengan cara yang positif dan terbuka. Tanggapi komentar dan pertanyaan dengan baik, serta terbuka terhadap masukan dan kritik yang membangun.
- Berpegang pada Nilai-Nilai Pribadi: Tulislah sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip yang kita pegang. Ini akan menjaga keaslian dan ciri khas tulisan kita.
- Profesionalisme: Selalu bersikap profesional dalam setiap tulisan dan interaksi. Jaga reputasi kita dengan tidak terlibat dalam konflik atau perdebatan.
- Pengembangan Diri: Terus belajar dan mengembangkan keterampilan menulis. Ikuti pelatihan, baca buku, dan pelajari teknik-teknik baru untuk meningkatkan kualitas tulisan.
- Menyampaikan Pesan Positif: Usahakan untuk selalu menyampaikan pesan yang positif dan bermanfaat bagi pembaca. Tulisan yang memberikan nilai tambah akan lebih dihargai.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat menjaga marwah sebagai penulis atau blogger, membangun reputasi yang baik, dan mendapatkan perhatian dari pembaca serta komunitas.
Dari sekian poin di atas, saya baru bisa menjalankan satu poin saja yaitu Konsisten. Konsisten dalam menulis adalah hal yang coba saya praktikan, konsistensi saya juga baru sekedar dalam membuat tulisan bukan konsisten dalam satu topik yang diangkat.
Seperti hari ini saya merasa punya utang karena belum menulis, tadi siang selain disibukan dengan pekerjaan perhatian saya juga tersita untuk menonton DPRD DKI Jakarta yang melakukan pemanggilan Kepala Dinas Pendidikan DKI soal kebijakan penataan guru honorer.
Menulis artikel ini juga sambil mendengarkan wawancara Yenny Wahid tentang 5 aktivis NU yang kontroversi berkaitan dengan sowannya ketemu presiden Israel.Â
Catatan saya yang paling menarik dalam wawancara ini adalah ternyata Yenny Wahid menjadi Presiden Panjat Tebing Indonesia yang berpeluang besar mendapat medali emas di Olimpiade Paris tahun ini.
Kita do'akan semoga harapannya dan harapan kita semua untuk mendapat medali emas dari panjat tebing di Olimpiade Paris 2024 bisa terwujud, Aamiin...
Eh, ternyata banyak yang bisa saya ulas hari ini. Pengalaman saya apabila saya berhasil mengulas isu terkini secara novelty, katarsis, dan komprehensif maka akan menjadi Artikel Utama hehe...
Bicara tentang ketiga faktor penentu di atas untuk menyandang Artikel Utama saya baru bisa berada pada level novelty (bersifat kebaruan atau aktual), dalam hal ini artinya saya harus menjadi yang pertama mengulas isu terkini sebelum penulis profesional melakukannya hehe...