Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Fanatisme Tim Panser

21 Juli 2024   17:09 Diperbarui: 21 Juli 2024   21:46 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter Jerman membentangkan spanduk (AFP / CLEMENS BILAN) via Kompas.com

Pendahuluan

Olahraga adalah point double reward K-Reward bulan ini, terus terang saya kurang mengikuti perkembangan dibidang yang satu ini. Tapi masa tidak ada yang bisa saya ulas satupun tentang olah raga? Oh iya bagaimana kalau saya bicara tentang pengalaman pribadi saja, baiklah ini dia pengalaman saya tentang Piala Dunia Sepak Bola Mexico 86.

Kenapa Piala Dunia Sepak Bola Mexico 86?

Saat itu saya kelas 5 (lima) SD, pertama mengikuti Piala Dunia karena pergaulan saya dengan sepupu yang memang usianya sebaya (sebut saja namanya Kang Asep). Almarhum Uwa saya (bapaknya Kang Asep) adalah boleh dikatakan seorang fanatisme bola, hal itu menyebabkan diantara kami masing-masing punya jagoan tim sepak bola untuk jadi juara.

Uwa saya menjagokan Brazil, Kang Asep menjagokan Jerman Barat sementara saya ikut-ikutan saja sama Kang Asep karena memang kami sangat akrab. Perjalanan Tim Panser yang melaju terus sampai ke babak final menjadikan Kang Asep dan saya merasa senang, sedangkan Brasil harus tersisih di babak sebelumnya.

Di babak final saat itu Jerman Barat kalah oleh Tim Amerika Latin Argentina dengan Maradona sebagai pemain terbaik dan sekaligus membawanya sebagai pemain legenda sepak bola sampai sekarang.

Fanatisme Tim Panser

Kejadian di atas menjadi pengalaman pertama saya sebagai fanatisme tim sepak bola Panser Jerman dan terbawa sampai sekarang, disetiap laga pertandingan apapun situasi dan kondisinya saya selalu menjagokan tim ini boleh dikatakan fanatisme buta boleh juga tidak karena ada beberapa alasan diantaranya:

1. Jerman memang pantas menyandang Tim Panser, Kang Asep bilang mah kayak mesin Honda semakin panas semakin besar tenaganya. Hal ini membuat saya selalu berbesar hati meski tim ini kebobolan duluan, Injury time adalah masa-masa krusial yang memacu adrenalin ketika Tim Panser belum memetik kemenangan.

2. Saya suka warna baju putih selaras dengan kotak-kotak warna yang selaras dengan warna bendera jerman, kelihatan lebih kontras dan cerah juga simpel tapi elegan di lapangan. Entahlah mungkin saya kurang bisa melihat keindahan warna baju tim lain karena saya buta warna parsial hehe...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun