Melihat ada topik pilihan menulis tentang alpukat, pikiran saya langsung teringat masa kanak-kanak di kampung bahkan sampai sekarang masih berlangsung.
Di kampung saya alpukat tumbuh subur berbuah lebat pada musimnya, hampir semua pemilik tanah pertanian memiliki pohon buah alpukat. Kondisi ini tentu saja memberikan saya segudang pengalaman bersama buah alpukat.
Pertama: Kenapa Buah Alpukat Suka Terasa Pahit?
Benar informasi yang saya baca pada tulisan Pak Buyung, alpukat yang pahit salah satunya adalah karena alpukat dipanen sewaktu masih belum benar-benar matang. Sehingga matangnya terasa pahit karena terpaksa, lalu bagaimana memastikan alpukat itu sudah benar-benar tua dan siap dipanen adalah dengan menggoyangkannya karena alpukat yang sudah tua akan mengeluarkan suara karena biji dan dagingnya sudah terpisah.
Selanjutnya alpukat saat dipanen jangan dijatuhkan, karena alpukat yang jatuh akan mengakibatkan bagian alpukat memar dan membusuk saat masak dan juga akan terasa pahit atau bahkan tidak termakan sama-sekali karena bagian yang memar membusuk duluan dan berwarna hitam.
Cara Memanen Alpukat:
Memanen alpukat tidak bisa sekaligus, karena alpukat akan siap dipanen dalam satu pohon secara bertahap sehingga pemanenan bisa dilakukan dua sampai tiga kali dengan meningggalkan buah yang masih mentah dan menunggunya sampai benar-benar matang.
Memanen alpukat jangan menunggu buah alpukat matang dipohon, karena mereka akan jatuh ke tanah yang menyebabkan rusaknya bagian alpukat. Jadi petik saja buah alpukat saat sudah benar-benar tua dengan memperhatikan bentuk dan teksturnya yang mulai berisi dan berwarna coklat tua. Sedangkan buah yang masih muda biasanya berwarna hijau muda.
Pemeraman
Setelah dipanen alpukat tidak bisa langsung dikonsumsi, melainkan harus menunggu sampai buahnya matang caranya dengan menyimpannya di tempat yang lembab, orang tua saya biasa menyimpanya di atas karung beras menurut mereka hal itu bisa membuat buah alpukat cepat matang sempurna.