Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jaring Kehidupan Ara sang Laba-Laba

24 Juni 2024   20:22 Diperbarui: 24 Juni 2024   20:26 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di sudut tersembunyi hutan, di bawah bayang-bayang daun yang menari diterpa angin, seekor laba-laba kecil memulai harinya. Namanya Ara, dan dia adalah seniman alam yang tak kenal lelah. Dengan cekatan, Ara merajut benang-benang sutra yang halus, membentuk jaring yang sempurna. Setiap helai benang memancarkan cahaya pagi, seperti benang emas yang menghubungkan dunia nyata dengan dunia impian.

dokpri
dokpri
Ara tidak seperti laba-laba lain. Di setiap jaring yang dia buat, tersimpan kisah-kisah lama yang penuh makna. Pagi itu, ketika matahari mulai memanjat langit, Ara merasakan sesuatu yang berbeda. Udara terasa lebih hangat, dan angin membawa bisikan-bisikan dari masa lalu.

Saat Ara melangkah di atas jaringnya yang baru jadi, ingatannya melayang ke masa-masa sulit. Dia pernah kehilangan jaringnya saat badai besar menghantam hutan. Malam itu, jaringnya hancur berkeping-keping, dan Ara terjebak dalam kegelapan tanpa tempat berlindung. Tapi, dari reruntuhan jaring itu, Ara belajar tentang kekuatan dan ketahanan.

Dengan hati-hati, Ara memperbaiki setiap benang yang putus, membangun kembali jaringnya dari awal. Setiap tarikan benang adalah langkah maju, setiap simpul adalah harapan baru. Ara tahu bahwa jaringnya bukan sekadar alat untuk menangkap mangsa, tapi juga cerminan dari jiwanya yang gigih dan tak kenal menyerah.

Pagi ini, Ara membuat jaringnya sebagai karya seni, dan simbol kehidupannya sendiri. Di setiap helai sutra yang bersinar, ada kisah perjuangan, cinta, dan harapan. Ara menatap jaringnya dengan bangga, mengetahui bahwa dia telah menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar jaring, dia telah menciptakan refleksi dari perjalanan hidupnya.


Di tengah hutan yang tenang, Ara menyadari bahwa hidup adalah tentang terus merajut, terus memperbaiki, dan terus maju. Setiap badai yang datang hanyalah ujian, dan setiap jaring yang hancur hanyalah awal dari jaring yang lebih kuat dan indah. Ara tahu, selama dia memiliki keberanian untuk memulai kembali, dia akan selalu menemukan jalan untuk menyulam jaring kehidupan yang penuh makna.

Di bawah sinar matahari yang hangat, Ara melanjutkan pekerjaannya, merajut benang-benang sutra yang membentuk jaring kehidupan. Dan dengan setiap tarikan benang, Ara mengajarkan kepada dunia bahwa dalam setiap helai sutra yang kita rajut, tersimpan kekuatan, ketahanan, dan keindahan yang sebenarnya.

dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun