Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyikapi Musim Penerimaan Siswa Baru

12 Juni 2024   08:48 Diperbarui: 27 Juni 2024   20:12 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjaga Integritas dalam Pendidikan, Sebuah Refleksi dan Panduan

Pendahuluan

Setiap tahun, musim penerimaan siswa baru selalu menjadi waktu yang penuh tantangan dan harapan bagi banyak orang tua dan siswa. Bagi sebagian orang, memasukkan anak ke sekolah negeri favorit dianggap sebagai tujuan utama. Namun, dalam proses ini, seringkali muncul godaan untuk menggunakan cara-cara yang tidak sesuai dengan aturan dan etika. Tulisan ini berbagi refleksi pribadi dan panduan tentang bagaimana menjaga integritas dalam proses pendidikan, berdasar pengalaman nyata dan prinsip yang saya pegang teguh.

Mengapa Memilih Sekolah Negeri?

Tidak bisa dipungkiri, banyak orang tua yang berusaha keras agar anak mereka bisa masuk sekolah negeri tertentu. Berikut adalah beberapa alasan umum:

  1. Biaya Pendidikan yang Terjangkau:Sekolah negeri biasanya memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan sekolah swasta, membuatnya lebih terjangkau bagi banyak keluarga.

  2. Reputasi dan Prestise:Beberapa sekolah negeri memiliki reputasi baik dan dianggap mampu memberikan pendidikan berkualitas tinggi, yang dapat membuka peluang lebih besar di masa depan.

  3. Fasilitas dan Program Unggulan:Sekolah negeri sering kali dilengkapi dengan fasilitas yang memadai dan program-program unggulan yang menarik.

  4. Dukungan dari Pemerintah:Dukungan pemerintah terhadap sekolah negeri bisa lebih besar dalam bentuk kurikulum, pelatihan guru, dan fasilitas.

Tantangan dan Godaan yang Dihadapi

Dalam upaya memasukkan anak ke sekolah yang diinginkan, banyak orang tua menghadapi godaan untuk menggunakan cara-cara tidak resmi. Ini termasuk menawarkan suap, mencari celah dalam sistem penerimaan, atau menggunakan pengaruh tertentu. Sayangnya, praktik seperti ini merusak integritas proses pendidikan dan memberikan contoh buruk bagi generasi muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun