Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pikiran Terbangun tapi Tubuh Terpaku

5 Juni 2024   13:42 Diperbarui: 5 Juni 2024   13:46 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gangguan tidur (Freepik/dcstudio) via Kompas.com

Memahami kelumpuhan tidur bisa membantu seseorang mengatasi ketakutan dan stres yang mungkin muncul akibat kondisi ini. Beberapa langkah praktis untuk mengurangi frekuensi dan keparahan kelumpuhan tidur meliputi:

1. Mempertahankan jadwal tidur yang teratur.
2. Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang.
3. Menghindari tidur telentang.
4. Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kelumpuhan tidur bisa dipengaruhi oleh genetik. Studi yang diterbitkan di Journal of Sleep Research menemukan bahwa orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kelumpuhan tidur lebih mungkin mengalami kondisi ini. Selain itu, kemajuan dalam pemahaman mekanisme neurobiologis dari tidur REM membantu mengembangkan terapi yang lebih efektif.

Mendapatkan informasi yang benar tentang kelumpuhan tidur bisa memberikan rasa lega dan pemahaman mendalam bagi yang mengalaminya. Mengetahui bahwa kondisi ini adalah fenomena medis yang dapat dijelaskan dan diatasi, dapat memberikan perasaan lega dan melepaskan ketakutan akan hal-hal mistis atau supranatural yang sering dikaitkan dengan kelumpuhan tidur.

Kesimpulan
Kelumpuhan tidur adalah kondisi yang umum dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Dengan memahami penyebab dan gejalanya, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan, kita bisa mengurangi frekuensi dan dampaknya. Pengetahuan ini memberikan ketenangan pikiran juga meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun