Pendahuluan
Pertama menemukan buah ini saat saya berusia sekolah dasar di halaman mesjid Agung Nurul Huda desa/ Kecamatan Cisalak Kab. Subang pada awal tahun 1980an. Persis di depan alun-alun yang di tumbuhi dengan pohon plamboyan disekelilingnya sementara di halaman mesjid dipenuhi tanaman jenis mengkudu ini.
Karena penampilannya yang menarik pernah kami berniat memetik dan mencicipi rasanya selaku kanak-kanak yang masih belum tahu dunia, tapi rasa pahit menyengatlah yang kami dapatkan. Dari situ kami tak pernah kembali penasaran untuk memetiknya.
Kondisi terkini
Buah mengkudu, atau noni (Morinda citrifolia), bukanlah tanaman yang asing bagi penggemar kesehatan dan pengobatan alami. Berasal dari daerah Pasifik Selatan, buah ini telah menjadi subjek minat karena klaim potensialnya dalam mendukung kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul, karakteristik, dan khasiat kesehatan yang dikaitkan dengan buah mengkudu.
Asal-Usul dan Karakteristik Buah Mengkudu
Buah mengkudu tumbuh pada pohon yang dikenal sebagai Morinda citrifolia, yang dapat ditemukan terutama di daerah tropis dan subtropis di Pasifik Selatan. Pohon ini memiliki daun yang hijau dan bunga kecil yang berkembang menjadi buah berbentuk aneh, biasanya berdiameter sekitar 4-7 cm. Buah mengkudu memiliki kulit yang berbintik-bintik, warnanya dapat bervariasi antara hijau muda hingga kuning tua tergantung pada tingkat kematangannya.
Bau khas dan rasa yang pahit menjadi ciri khas buah ini. Meskipun beberapa orang mungkin menemukan rasanya menantang, buah mengkudu tetap menjadi bagian penting dari warisan kuliner dan pengobatan tradisional di berbagai budaya.