Manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan sehari-harinya yang melelahkan, hingga untuk sebagian orang waktu senggang merupakan harta karun yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan hobi yang diminatinya. Pada era yang serba canggih ini hobi manusia semakin beragam, beberapa orang menggunakan media baru seperti komputer untuk menyalurkan hobinya. Saat ini desain grafis merupakan salah satu hobi yang semakin banyak diminati masyarakat, bahkan beberapa universitas juga menggunakan desain komunikasi visual sebagai bahan studinya. Desain grafis dapat kita artikan sebagai proses pemikiran yang diwujudkan dalam bentuk gambar (Hendi Henratman S.T 2006:3), maksudnya desain grafis adalah proses penyampaian informasi yang dengan menggunakan gambar atau visual sebagai medum utamanya. Dalam perkembangannya desain grafis banyak dibantu dengan tekhnologi media baru, hingga saat ini banyak sekali perusahaan khususnya bidang tekhnologi komputer yang menciptakan software untuk mempermudah para desainer dalam menyalurkan idenya. Dengan tingginya minat untuk menjadi desainer atau pelaku jasa seni desain, sering kali para desainer kesusahan bahkan tidak menemukan tempat dalam menyalurkan ide-ide kreatifnya. Tentunya hal tersebut sangat memberatkan bagi banyak orang menekuni dunia desain.
Internet menjadi solusi akan permasalahan desainer dalam memasarkan jasanya, inovasi baru muncul tepatnya tahun 2008 sekelompok orang kreatif membuat sebuah situs yang bertujuan untuk mempermudahkan para desainer bertemu client atau pencari jasa desain. Inovasi ini tentunya disambut hangat banyak pencari jasa desain maupun desainer yang kesusahan dalam menjual karyanya. Situs ini bernama 99Design dan dapat diakes pada . Pada dasarnya situs ini mengusung konsep Crowdsourching yang memanfaatkan komunitas desainer untuk membuat desain sesuai keinginan dan ketentuan client. Dalam memilih desain, seorang Client atau pemakai jasa desain membuat sistem kontes dengan menentukan desain yang diperlukannya dan para desainer akan berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan client tersebut. Client akan memilih desain yang dianggapnya cocok dan mengapresiasinya dengan bentuk membeli desain itu, imbalan yang akan diterima berbeda tergantung kontes yang diadakan client. Dalam situs ini para desainer disuguhi beragam kontes seperti pembuatan halaman web, desain produk, dan yang paling banyak adalah logo perusahaan atau instansi. Alasan banyaknya kontes untuk mencari logo perusahaan adalah logo memiliki filosofi tersendiri serta logo sebagai diyakini sebagai simbol misi suatu perusahaan (dikutip dari "Arti Desain Logo bagi Perusahaan"). Keyakinan para pengusaha tersebut juga diperkuat tim 99Design dengan jargon bertuliskan “Great business start with a great logo” pada halaman utamanya.
Sejak awal kemunculannya, situs 99Design ini beranggotakan lebih dari 225.000 desainer dari 192 negara serta telah mengadakan kontes sebanyak 448.441 dengan total hadiah sebesar $112.507.353 (dikutip dari 99designs). Hal ini sangat menarik dicoba bagi seseorang dengan hobi desain karena nominal hadiahnya yang cukup tinggi dan bisa jadi hobi desain ini menjadi mata pencaharian alternatif. Kita hanya perlu mendaftar sebagai anggota dalam situs ini dan mulai mencari kontes yang hampir setiap hari bertambah. Namun untuk mendapatkan hadiah ratusan dollar kita harus bersaing dengan banyaknya kontestan yang mengikuti kontes serta kita juga dituntut untuk memenuhi ketentuan yang dibuat oleh client. Benar sekali kita belum tentu dapat memenangkan kontes jika kompetensi kita tentang desain masih pas-pasan, serta banyaknya pesaing yang memiliki karya yang cukup bagus. Tapi jangan menyerah, sebab setiap client memiliki kriteria desain yang berbeda, bisa jadi client akan tertarik dengan desain buatanmu. Selain itu kita secara tidak langsung dapat akan mendapatkan pengalaman dan belajar dunia desain dari situs ini, serta desain buatanmu juga akan menjadi portofolio ketika suatu saat dibutuhkan client yang tertarik dengan gaya karyamu.
Jika dikaitkan dengan teori komunikasi situs 99Design yang menjadi jembatan bagi desainer dan client ini termasuk dalam teori uses and gratification. Teori uses and gratification pertama kali dikemukakan oleh Herbert Blumer dan Ehlitu Katz (1974) yang mengatakan bahwa pengguna media memainkan peranan aktif untuk memilih serta menggunakan media (uses), untuk memenuhi kebutuhannya (gratification) (dikutip dari "Buku Ajar Dasar-dasar Teori Komunikasi"). Disini dijelaskan bahwa khalayak pengguna media merupakan pihak yang secara aktif untuk menentukan media yang dipakai (biasanya melakukan seleksi pada media). Dalam kasus ini para desainer memilih media yang tepat untuk menyalurkan ide kreatifnya, yaitu dengan memilih serta bergabung dalam situs ini tanpa adanya paksaan. Saya menyimpulkan bahwa situs 99Design merupakan media yang tepat bagi para desainer karena terlihat dari banyaknya desainer yang telah bergabung dalam situs tersebut. McQuail (dalam Miller, 2002:244) juga menjelaskan terdapat beberapa motif kebutuhan yang menyebabkan khalayak menggunakan media adalah information (kebutuhan informasi), personal identity (kebutuhan menonjolakan hal penting dalam kehidupannya), integration and social interaction (dorongan menggunakan media untuk interaksi dengan individu lain) dan entertainment (kebutuhan untuk menghibur diri). Penjelasan dalam kasus ini, para desainer memerlukan informasi untuk menyalurkan bakatnya. Kebutuhan identity atau menonjolkan hal penting dalam hidupnya, dengan menggunakan situs 99Design ini para desainer dapat mengunggah hasil karyanya untuk menarik minat client. integration and social interaction atau dorongan menggunakan media untuk interaksi dengan individu lain, kasus ini lebih tepat untuk para desainer pemula, dengan menggunakan situs ini mereka akan belajar dunia desain dari berkompetisi dengan desainer lainnya dan untuk membangun hubungan dengan client yang dibutuhkannya. Terakhir entertainment atau kebutuhan untuk menghibur diri, pada aspek terakhir ini lebih mengarah kepada desainer yang belajar desain karena minat atau hobi.
Nah, dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa hobi merupakan kegiatan menyalurkan minat manusia, tentunya jika hobi dapat ditekuni dengan baik bisa menjadi peluang. Dengan dibantu perkembangan tekhnologi saat ini peluang memanfaaatkan hobi menjadi alternatif uang akan semakin besar. Apa salahnya mencoba dan jangan takut kalah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H