Saya mondok di salah satu pesantren Al-Qur'an di Singosari. Selain terkenal dengan spesialisasi pembelajaran Al-Qur'annya, pondok kami dulu juga terkenal dengan tim hadrahnya yang bernama Jabal Rahmah.
Tiap tahun, pondok kami mengadakan festival hadrah se-Jawa Timur pada bulan maulid. Festival berjalan hampir sehari penuh, dan para santri diliburkan. Karena itulah, kami jadi gemar sekali menyenandungkan shalawat meski suara pas-pasan.
Kalau dulu penampilan shalawat seperti itu hanya bisa ditonton saat festival, Â sekarang sudah banyak videonya tersebar di Youtube. Saya pernah share beberapa video shalawat di grup whatsapp keluarga untuk berbagi kesenangan mendengar shalawat.
Banyak keluarga saya yang menikmati, tapi ada beberapa saudara yang kurang suka mendengar shalawat dengan iringan musik. Saya menghargai pendapat masing-masing, jadi sering kali alunan shalawat dengan rebana itu saya nikmati sendiri.
Suatu hari, seorang sepupu bertanya apakah saya punya audio shalawat yang enak didengar meski tanpa musik? Berawal dari situlah saya mulai cari-cari audio shalawat tanpa musik, yang bisa dinikmati lebih banyak kalangan.
Alhamdulillah ada teman alumni pondok yang merekomendasikan satu aplikasi untuk saya coba, nama aplikasinya KESAN. "Coba cari di sana, banyak audio doa sampai shalawat lengkap," kata teman saya di telepon.
Setelah saya cek, benar saja, audio yang saya cari-cari akhirnya ketemu. Mulai dari shalawat yang populer sampai yang jarang didengar, semua ada. Dan untungnya lagi semua tanpa iringan musik. Saya segera mengabarkan sepupu saya untuk download aplikasi KESAN.
Teman-teman yang suka mendengarkan shalawat tanpa musik juga bisa download KESAN di playstore dan IOS Aplikasinya ringan, lengkap, dan ini yang paling saya suka: tanpa iklan.
Sekian cerita saya berbagai kesenangan bershalawat. Semoga bermanfaat untuk semua. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H