Eksistensi dan tumbuh kembang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19, kembali mendapat perhatian Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah melalui kegiatan Temu Konsultasi. Kegiatan yang dikoordinasi melalui Dinas KUKMP Purworejo itu dilaksanakan pada Kamis kemaren (27/08/20) di Hotel Sanjaya In Purworejo. Tidak kurang dari 50 UMKM mengikuti acara tersebut.
Dengan menghadirkan beberapa narasumber, Dinas KUKM Jawa Tengah mengkhususkan kegiatan tersebut untuk temu konsultasi pembiayaan dampak Covid-19 bagi UMKM di Kabupaten Purworejo. Narasumber terdiri dari unsur perbankan atau sumber permodalan yaitu BRI, Bank Jateng dan PNM. Selain itu peserta juga mendapatkan suntikan motivasi dari UMKM Koperasi yang telah merambah pasar ekspor.
Pada kegiatan tersebut, lima mahasiswa D3 Administrasi Bisnis Politeknik Sawunggalih Aji (Politeknik Kutoarjo) yang juga pelaku UMKM berkesempatan menjadi peserta. Kelima mahasiswa tersebut yaitu: Endah Aisyiyah Ningrum (YUJAMU Herbal Juice); Budiarto (My Cake's & Sambel Pecel "Mak Zaenab"), Vivi Oktavia (Risol Mayo "Vilava"), Afifah Choirina Rusda (Kripik JRES), dan Jati Indrawan (Kering Kentang "Dhe Yah").
 Diutarakan oleh Budiarto -- mahasiswa semester 3 yang menggeluti usaha sambel pecel dan kue tart, dari narasumber menjelaskan bahwa bagi pemegang kreditur yang terdampak covid 19 ada keringanan angsuran dengan skema tertentu. Keringanan itu bisa berupa relaksasi angsuran, penundaan angsuran dengan membayar jasanya saja, atau skema tertentu yang mengupayakan agar UMKM tetap bisa survive bisnisnya di tengah pandemi. Diharapkan dengan upaya keras dari pemerintah dengan berbagai kebijakan lewat sumber permodalan /keuangan,UMKM akan bisa bangkit dan makin berkembang di tengah pandemi. (afy)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H