Mohon tunggu...
Agus Fitri Yanto
Agus Fitri Yanto Mohon Tunggu... Dosen - Lebihd dari 15 tahun berkiprah di pendidikan vokasi dn lebih dari 5 tahun terlibat langsung dalam pendampingan dan pemberdayaann UMKM

Berjuang dengan Ikhlas adalah sebuah kemenangan untuk menuju kemenangan besar yang dicita-citakan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

SMK 56 Jakarta Wakili Indonesia di ASEAN Worldskill 2018

6 September 2018   09:06 Diperbarui: 6 September 2018   15:39 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Setelah sukses di tahun 2017, tim pelajar SMKN 56 Jakarta Utara kembali bertanding mewakili Indonesia di ajang ASEAN WorldSkills.  Ajang kompetisi antar pelajar ini diselenggarakan pada 30 Agustus - 4 September 2018 di IMPACT Muang Thong Thani, Bangkok, Thailand.

Sebagaimana diungkapkan oleh Humas SMKN 56, dari 331 partisipan yang berasal dari berbagai negara, perwakilan Indonesia dari SMKN 56 Jakarta Utara bertanding di bidang Mekatronika. Mereka adalah Angga Adi Prasetya dan Roby Suhadinah yang juga terjun di  WorldSkills Competition Abu Dhabi Uni Emirat Arab pada Oktober 2017 lalu.

Kontingen SMKN 56 Jakarta Utara juga didukung Muhammad Rifqi Agung Priambada dan Wanda Sahputra yang merupakan kandidat untuk WorldSkills Competition Kanza Rusia 2019 mendatang, serta Agus Prasetio dan Muhammad Robby. Disampaikan pula bahwa ASEAN Skills Competition diadakan setiap 2 tahun sekali dan merupakan acara pendidikan vokasi terbesar di Asia Tenggara.

Indonesia adalah salah satu dari 10 negara anggota yang mengirimkan perwakilan untuk berbagai macam bidang yang dilombakan, mulai dari memasak dan potong rambut hingga web desain dan mekatronika. Salah satu penilaian dilakukan dari pencapaian standar kualitas internasional.

Mekatronika sendiri merupakan penggabungan ilmu mesin mekanik dan elektronika yang dihubungkan dengan teknologi informatika. Bidang inilah yang menjadi fokus lomba dari para murid di negara-negara maju karena meliputi kombinasi beberapa bidang ilmu keteknikan dan juga merupakan bagian yang sangat menunjang Industri 4.0. Sebagaimana dicetuskan pertama kali oleh Jerman, yang kemudian menjadi tema utama pada pertemuan World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos, Swiss. (yan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun