Mohon tunggu...
Agus Dwi Febrianto
Agus Dwi Febrianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geografi: Sebuah Kajian Filsafat Ilmu

26 Desember 2022   22:44 Diperbarui: 26 Desember 2022   22:53 2143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Gambar 1. Hubungan Filsafat dengan Ilmu (diadaptasi dari (Moon & Blackman, 2014))

ABSTRAK

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena permukaan bumi. Apabila dikemas dalam sebuah pendidikan dan pengajaran, maka pendidikan geografi mencoba untuk menanamkan konsep-konsep keilmuan geografi kepada peserta didik. Konsep-konsep keilmuan geografi penting diketahui oleh peserta didik, dengan harapan peserta didik tumbuh sebagai generasi yang memahami bumi sebagai rumah atau tempat tinggal nya sehingga tergerak untuk menjaga kelestarian. Dalam hal ini penting untuk memahami konsep-konsep keilmuan geografi sehingga, keilmuan geografi dapat disampaikan secara tepat sesuai dengan tujuan keilmuan geografi yang sebenarnya. Pada makalah ini akan dibahas kajian filsafat tentang keilmuan geografi serta pendidikan geografi. Kajian ilmu pengetahuan hendaknya dilakukan secara luas dan mendalam. Kajian ilmu pengetahuan dapat dilakukan melalui filsafat dengan menelusuri aspek-aspek ontologis, epistimologis, dan aspek aksiologis. Kajian aspek-aspek tersebut akan membawa pada ideologi ilmu pengetahuan. Sedangkan paradigma ilmu pengetahuan akan membawa pada eksistensi dan kebermanfaatan ilmu pengetahuan dalam menunjang kehidupan manusia.

Kata Kunci: Geografi, Pendidikan Geografi, Filsafat Ilmu, Ideologi, Paradigma

PENDAHULUAN

Segala macam bidang ilmu yang selama ini kita pelajari di sekolah muncul dari sebuah ilmu yang dinamakan 'filsafat'. Ilmu-ilmu tersebut muncul karena buah pikiran manusia yang senantiasa bertanya-tanya mengenai suatu keadaan.

Apa itu?, mengapa begitu?, bagaimana jika?,

itu semua merupakan salah sedikit dari banyak pertanyaan-pertanyaan dalam benak dan pikiran kita yang dapat menuntun pada suatu penyelidikan untuk menemukan jawaban. Apabila ditarik kembali dalam sebuah makna filsafat, filsafat adalah ilmu yang mencoba untuk menemukan hakikat sebenarnya dari segala sesuatu (Oneil, 1981). Melalui proses penyelidikan itulah maka muncul apa yang disebut konsep. Serta dari proses penyelidikan itulah maka muncul apa itu yang disebut sebagai teori. Perbedaan keduanya terletak pada sifat empiris nya, dimana konsep merupakan ide abstrak yang muncul dari akumulasi pengalaman-pengalaman, sedangkan teori merupakan ekspresi pengetahuan yang dipercaya yang mana merupakan hasil dari proses kajian sistematis (systematic view) (Chinn & Kramer, 1999).

Sejarah munculnya berbagai macam bidang ilmu pengetahuan dapat diselidiki melalui filsafat. Seperti hal nya penemuan-penemuan brilian bidang sains dan teknologi melalui inovasi, munculnya ilmu pengetahuan kontemporer seperti yang banyak kita pelajari saat ini juga muncul sebagai hasil akal budi manusia yang tidak pernah berhenti untuk berpikir dan menanyakan segala hal yang ada disekitarnya. Selama manusia masih ada dan senantiasa berpikir, maka suatu ilmu akan selalu terus berkembang sehingga mendukung peradaban umat manusia itu sendiri. 

Secara ringkas filsafat adalah cara berpikir (Buckingham, 2011). Yaitu cara berpikir terhadap segala sesuatu mengenai etika, akal, keberadaan, waktu, nilai beserta arti (Buckingham, 2011). Sebenarnya-benarnya filsafat adalah filsafat para ahli atau filsuf. Sehingga sebenar-benarnya cara berpikir adalah cara berpikir para filsuf. Namun sebagaimana sifat manusia yang senantiasa berpikir, pada hakikatnya setiap manusia pasti berfilsafat meskipun mungkin terkadang tidak disadari. Melalui proses berpikir, maka timbulah pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang mengantarkan manusia kepada sebuah jawaban akan persoalan-persoalan yang dihadapi.

Pertanyaan mengenai asal-usul alam semesta melahirkan ilmu fisika. Pertanyaan tentang cara menjalankan negara yang baik melahirkan ideologi negara. Pertanyaan tentang cara menjalankan pertandingan yang adil menghasilkan peraturan-peraturan olahraga. Serta-pertanyaan-pertanyan tentang cara hidup yang baik melahirkan keyakinan dan pemahaman (Kok Bisa Youtube, 2019). Dari apa yang telah dijabarkan, filsafat memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan manusia.

Filsafat mengantarkan manusia pada kehidupan yang lebih baik. Mengembangkan ilmu pengetahuan, inovasi teknologi, serta berpikir tersistematis dalam menghadapi segala sesuatu yang ada disekitar. Filsafat juga mengantarkan manusia menjadi manusia yang bijaksana (Pitoyo, 2006). Anggapan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia terjadi karena hubungan sebab akibat. Maka yang terjadi sekarang adalah produk dari apa yang terjadi di masa lampau. Dan masa sekarang adalah proyeksi diri kita di masa depan, sehingga menuntun kita untuk selalu berhati-hati dalam bertindak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun